Bisnis.com, JAKARTA – Program Kartu Prakerja yang diluncurkan pemerintah dinilai sangat membantu kompetensi, produktifitas, dan daya saing masyarakat. Mayoritas penerimanya mengaku pelatihan yang diikuti sangat berguna dalam mendukung pekerjaan maupun usaha yang sedang dijalankan.
Demikian hasil survei yang dirilis lembaga survei Cyrus Network. Misalnya pada indikator kompetensi, 98,2 persen responden mengaku mendapat tambahan pengetahuan setelah mengikuti pelatihan.
Sementara itu, 96 persen responden mengaku mendapat tambahan keterampilan setelah mengikuti pelatihan. Begitu juga dengan sikap kerja bahwa 93,9 persen responden mengaku mengalami perbaikan sikap setelah mengikuti pelatihan.
Dari sisi produktifitas, 91,9 persen responden mengaku mampu mengerjakan pekerjaan lebih baik dibandingkan sebelum mengikuti pelatihan sedangkan 86,2 persen mengaku dapat mengerjakan pekerjaan lebih banyak dibanding sebelum ikut pelatihan.
“Mayoritas responden juga mengaku mampu mengerjakan pekerjaan secara tepat waktu,” ujar Direktur Riset Cyrus Network Fadhli MR.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa sari sisi daya saing pekerja, 92,3 persen responden yang berstatus pekerja menyatakan mampu bersaing dengan baik dalam perusahaan tempatnya bekerja. Hanya 7,7 persen yang menyatakan tidak setuju.
Baca Juga
Selain itu, ada 83,8 persen dari responden yang bekerja/berstatus karyawan menyatakan setuju pelatihan yang diambil sesuai dengan kebutuhannya dalam bekerja. Namun masih ada 16,2 persen yang tidak setuju. Di antara responden yang bekerja, 96,8 persen menyatakan mampu beradaptasi dengan baik di dunia kerja setelah mengikuti pelatihan Kartu Prakerja.
Untuk responden yang berwirausaha, 92,8 persen mengaku memiliki kreatifitas yang lebih baik, 83,3 persen lainnya mengaku mampu memilih bahan baku berkualitas, dan 79,1 persen dapat memiliki alat produksi yang lebih baik.
“Untuk indikator memiliki alat produksi ini, yang tidak setuju masih cukup besar yaitu sekitar 21 persen. Dugaan saya karena alat produksi terkait ke permodalan yang mungkin harganya cukup mahal,” ungkapnya.
Di antara responden yang berwirausaha, 94,3 persen mengaku memiliki metode pemasaran yang lebih baik dan mampu memanfaatkan media sosial dengan baik untuk memasarkan produknya setelah mengikuti pelatihan. 89,8 persen wirausaha alumni Program Kartu Prakerja mengaku mampu memotivasi para pekerja di tempat usaha yang dimilikinya.
Dari sisi jiwa kewirausahaan, 97,1 persen alumni Program Kartu Prakerja yang berwirausaha mengaku lebih percaya diri, 97,3 persen mengaku lebih optimis, 98,4 persen mengaku lebih disiplin dan lebih berinisiatif dalam berusaha, serta 98 persen menjadi lebih bertanggung jawab setelah mengikuti pelatihan Kartu Prakerja.
Survei yang dilakukan oleh Cyrus Network ini dilaksanakan pada 1-5 Mei 2021 dengan wawancara menggunakan telepon. Dari data populasi berupa nomer telepon penerima Program Kartu Prakerja yang tersedia untuk dijadikan kerangka sampling, diambil 2.000 responden secara acak menggunakan metode simple random sampling. Margin of error survei ini +-2, 24% pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.