Bisnis.com, JAKARTA - Kemenko Perekonomian mencatat lebih dari 62 juta orang mendaftarkan diri di website Kartu Prakerja pada tahun ini. Sementara di tahun sebelumnya lebih dari 5,5 juta orang tercatat sebagai penerima Program Kartu Prakerja dan per 18 Mei 2021 tercatat lebih dari 2,7 juta orang jadi penerima program tersebut.
Dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut para penerima Kartu Prakerja adalah calon Pahlawan Kebangkitan Nasional. Menurut Airlangga, para peserta program Prakerja merupakan orang-orang yang mau beradaptasi dengan keadaan, dan kini negara sangat membutuhkan mereka di masa pandemi yang sangat berdampak di sektor perekonomian ini.
“Kita membutuhkan ujung tombak yaitu orang-orang yang tidak menyerah pada keadaan, mau berubah, mau bangkit, mau meningkatkan kemampuan, mau menerima tantangan, serta mau memberikan manfaat kepada orang lain. Dan saya yakin, semua yang mengikuti Kartu Prakerja memiliki kemauan itu dalam dirinya,” ujarnya dalam siaran pers yang dikutip Bisnis, Kamis (20/5/2021).
Sejalan dengan itu, melalui survei Persepsi Penerima Kartu Prakerja, Cyrus Network melaporkan animo masyarakat terhadap program tersebut sangat tinggi. Tingginya minat itu diikuti juga oleh kepuasan terhadap pelayanan dan manfaat Kartu Prakerja.
Lembaga survei tersebut melaporkan bahwa 80,9 persen responden setuju dan 15,1 persen responden sangat setuju bahwa setelah mengikuti pelatihan Prorgam Kartu Prakerja para penerima program tersebut memiliki tambahan keterampilan.
Kemudian 72 persen responden setuju dan 26 persen sangat setuju bahwa program kartu prakerja berfugsi sebagai jaring pengamanan sosial di tengah pandemi. Setelah mengikuti Program Kartu Prakerja, terjadi peningkatan sebesar 13 persen dalam jumlah kelompok wirausaha.
Baca Juga
“Naiknya jumlah wirausahawan saat ini telah sesuai dengan sasaran Program Kartu Prakerja. Semakin banyak jumlah wirausahawan dan jumlah usaha yang berkembang maka akan terjadi penyerapan tenaga kerja,” tulis Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan Haryo Limanseto dalam siaran pers.
Pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp4,9 triliun sebagai insentif kepada para penerima Program Kartu Prakerja. Namun, Airlangga menegaskan bahwa kunci kesuksesan Program Kartu Prakerja bukan hanya pada penyelenggara atau seberapa besar dana yang digelontorkan oleh Pemerintah, tetapi juga pada perubahan positif yang terjadi pada penerima Kartu Prakerja.
“Jika hal itu terjadi secara masif tentu akan dapat mengangkat produktivitas dan ekonomi nasional. Nanti pada saat itulah para penerima Kartu Prakerja mampu mengangkat kepala dan tidak lagi menjadi calon, namun sudah menjadi Pahlawan Kebangkitan Nasional di untuk ekonomi Indonesia,” pungkasnya.