Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengaku kewalahan dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat terhadap penumpang KRL Jabodetabek.
Vice President Corporate Secretary PT KCI Anne Purba mengakui memang kewalahan mengatur prokes penumpang mengingat saat libur Lebaran ini kriteria penumpang adalah penumpang musiman yang tidak terbiasa menjalankan prokes.
Kendati demikian, pihaknya berjanji akan melakukan perbaikan pengaturan penumpang usai mendapatkan kritikan dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Kami akan berkoordinasi dengan PT KAI [Kereta Api Indonesia] dengan meningkatkan pengaturan petugas untuk memperketat pengawasan sehingga jalankan prokes," kata Anne, Jumat (14/5/2021).
Menurutnya, sejumlah stasiun akan menjadi perhatian karena berisiko terjadi lonjakan penumpang, yaitu Stasiun Tanah Abang, Stasiun Manggarai, Stasiun Pasar Minggu, Stasiun Bogor, serta Stasiun Bekasi.
Menhub Budi secara blak-blakan menyebut KCI selaku operator KRL Jabodetabek tidak profesional dalam mengatur jumlah penumpang, sehingga berisiko menjadi klaster Covid-19.
Baca Juga
"Saya menilai PT KCI tidak profesional, sehingga terjadi penumpukan penumpang kereta api dan ini sangat tidak kita harapkan," ujarnya.
Selama sekitar satu jam berada di Stasiun Manggarai, Menhub mengatakan dalam satu gerbong ada lebih dari 70 penumpang sehingga tidak terdapat jaga jarak yang berpotensi menjadi kluster baru. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk semua pihak yang mengelola transportasi massal untuk terus melakukan prokes dan tidak terjadi lagi di semua daerah.