Bisnis.com, JAKARTA - Konsumsi semen di dalam negeri kembali tumbuh positif per April 2021. Pertumbuhan tersebut diduga berasal dari kegiatan konstruksi yang terus bergerak sejak akhir kuartal I/2021.
Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mendata konsumsi semen nasional per April 2021 merosot 8 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya. Walakin, realisasi konsumsi per April 2021 tercatat naik 8,6 persen secara tahunan menjadi 4,89 juta ton.
"Kenaikan [konsumsi semen] dalam negeri ditunjang oleh kenaikan [kegiatan] properti dan infrastruktur," kata Ketua Umum ASI Widodo Santoso kepada Bisnis.com, Jumat (14/5/2021).
Pertumbuhan presentasi terbesar terjadi di wilayah Maluku dan Papua atau sebesar 22,7 persen menjadi sekitar 159.000 ton. Adapun, kenaikan volume terbesar terjadi di Pulau Jawa, yakni tumbuh 9,7 persen menjadi 2,63 juta ton.
Sementara itu, konsumsi di Pulau Kalimantan tumbuh sekitar 19 persen ke kisaran 332.000 ton, sedangkan konsumsi di Pulau Celebes naik 20,6 persen menjadi sekitar 475.000 ton. Pertumbuhan terkecil terjadi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara sebesar 2,7 persen menjadi 229.000 ton.
Walaupun hampir seluruh wilayah di dalam negeri mengalami pertumbuhan positif, konsumsi semen di Pulau Sumatra masih menunjukkan tren kontraksi. Per April 2021, konsumsi semen di Sumatra masih merosot hingga 1,3 persen secara tahunan menjadi 1,05 juta ton.
Baca Juga
Widodo menyampaikan penurunan konsumsi di Pulau Sumatra disebabkan oleh penurunan serapan di beberapa daerah, seperti Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Riau.
Dengan demikian, konsumsi semen nasional per April tercatat tumbuh 8,6 persen menjadi 4,8 juta ton. Hal tersebut membuat konsumsi semen selama 4 bulan pertama 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 3,7 persen menjadi 19,76 juta ton.
"Dengan sudah terbukti selama 2 bulan berturut-turut, Maret dan April, mengalami kenaikan yang bagus dibandingkan tahun lalu, maka ada anign segar untuk industri semen," kata Widodo.
Widodo berharap program konstruksi infrastruktur strategis pemerintah pada tahun ini dapat mulai berjalan pada Juni 2021. Dengan demikian, lanjutnya, konsumsi semen pada tahun ini dapat lebih baik dari tahun lalu.