Bisnis.com, JAKARTA – Pemulihan di sektor ketenagakerjaan mulai terlihat. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, pemulihan di sektor ketenagakerjaan Tanah Air terjadi hampir di setiap aspek meski belum kembali ke posisi normal.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan dampak jumlah penduduk usia kerja di Indonesia pada Februari 2021 lebih rendah dibandingkan dengan Agustus tahun lalu. Penurunan yang terjadi tercatat cukup signifikan dari 29,12 juta menjadi 19,10 juta angkatan kerja.
"Artinya, dampak pandemi terhadap angkatan kerja tidak sedalam Agustus tahun lalu. Namun, meskipun ada perbaikan tapi belum penuh," ujar Suhariyanto dalam konferensi virtual, Rabu (5/5/2021).
Dari kondisi tersebut, jumlah pengangguran di Indonesia pada Februari 2021 mengalami penurunan dibandingkan dengan Agustus tahun lalu sebesar 1,02 juta angkatan kerja dari 9,77 juta menjadi 8,75 juta.
Namun, jumlah tersebut masih turun secara tahunan di mana jumlah pengangguran sebanyak 6,93 juta pada Februari 2020 ketika pandemi belum melanda.
Jumlah pengangguran juga mengalami penurunan baik di perkotaan maupun perdesaan. BPS mencatat jumlah pengangguran di perkotaan turun hampir 1 persen, yakni 0,98 persen, sedangkah di pedesaan turun 0,6 persen.
Baca Juga
Secara gender, penurunan jumlah pengangguran pekerja berjenis kelami perempuan lebih cepat dibandingkan dengan angkatan kerja laki-laki. Angkatan kerja perempuan turun 1,05 persen, sedangkan laki-lakui turun 0,65 persen.
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) pun juga mengalami perbaikan pada Februari 2021, yakni meningkat dari level 67,77 persen pada Agustus 2020 menjadi 68,08 persen.
Kendati demikian, Suhariyanto mengingatkan pemulihan di sektor ketenagakerjaan belum terjadi sepenuhnya. Sebab, sampai dengan Februari 2021 masih terjadi pengurangan jam kerja terhadap 15,72 juta pekerja yang pada akhir turut berdampak terhadap pendapatan dan upaya pemulihan konsumsi masyarakat.