Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 akan mencapai 5,8 persen.
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan sesuai dengan rencana kerja pemerintah (RKP) 2022, pemulihan akan berlandaskan pada dua pilar utama.
Pertama, pemulihan daya beli dan usaha. Namun, hal ini akan sangat dipengaruhi oleh upaya pengentasan di krisis kesehatan, terutama pandemi Covid-19.
“Kedua, pemulihan dunia usaha, menjaga daya beli rumah tangga, dan mempercepat pembangunan infrastruktur terutama yang padat karya,” katanya dalam acara Musrenbangnas 2021, Selasa (4/5/2021).
Dia menjelaskan, selain mendorong pemulihan daya beli dan usaha, perlu juga dilakukan diversifikasi ekonomi.
Karenanya, dia mengharapkan pemerintah daerah untuk dapat mulai menata kembali struktur perekonomian dengan meninggalkan sektor-sektor yang hanya berbasis komoditas dan dialihkan ke sektor yang lebih bernilai tambah tinggi
Baca Juga
“Karena dinamika perekonomian di 34 provinsi selama pandemi, dari pengamatan kami ekonomi provinsi yang hanya bergantung pada satu sektor saja sangat rentan terhadap gejolak perekonomian global maupun gejolak harga komoditas,” jelasnya.
Dia menyampaikan, peralihan tersebut merupakan upaya bersama dalam meningkatkan kontribusi industri pengolahan dan melakukan hilirisasi produk pertanian, seperti sektor perkebunan dan perikanan.