Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen pada Maret 2021 mengalami inflasi sebesar 0,13 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).
Adapun, inflasi tahunannya tercatat sebesar 1,42 persen. Sementara itu, inflasi tahun kalender (ytd) 2021 mencapai 0,58 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Setianto menuturkan komoditas yang menyumbang inflasi ada daging ayam ras dengan andil 0,06 persen, kemudian minyak goreng, jeruk, emas perhiasaan, anggur, pepaya, ikan segar dan rokok kretek sebesar 0,01 persen.
"Selain komoditas yang menyumbang inflasi, komoditas menyumbang deflasi adalah cabai rawit 0,05 persen, cabai merah dan bawang merah 0,02 persen.
Dari 90 kota IHK, sebanyak 72 kota yang mengalami inflasi dan 18 kota mengalami deflasi. Dari 72 kota yang mengalami inflasi, Mobagu mencatat inflasi tertinggi dikerek oleh ikan cakalang dan cabai rawit. Inflasi terendah terjadi di Yogyakarta sebesar 0,01 persen. Jayapura mengalami deflasi tertinggi disumbang oleh ikan ekor kuning, ikan cakalang dan kangkung. Adapun, deflasi terendah terjadi di Tanjung Pandan.
"Inflasi tahun 2021 sebesar 0,13 persen meningkat dibandingkan Maret lalu 0,08 persen," paparnya.
Baca Juga
Berdasarkan kelompok pengeluaran, BPS melihat ada beberapa kelompok yang tidak mengalami inflasi, yakni transportasi, dan informasi, komunikasi dan jasa keuangan.
Inflasi terbesar terjadi di kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,05 persen.