Bisnis.com, JAKARTA - Idea Indonesia Akademi menggandeng Archipelago International untuk mengembangkan hybrid learning dan distance internship guna menghasilkan sumber daya manusia (SDM) perhotelan yang tepat guna, siap kerja, dan memahami realita berbasis digital.
Idea Indonesia adalah perusahaan penyedia pendidikan vokasi perhotelan berstandar industri yang terintegrasi dengan hotel bintang 3 sebagai teaching factory. Adapun Archipelago International adalah grup manajemen hotel swasta dan independen terbesar di Asia Tenggara.
Direktur Utama Idea Indonesia Akademi Eko Desriyanto mengatakan pelatihan hospitality yang terintegrasi dengan teaching factory menjadikan alumni Idea Indonesia lebih adaptif, kolaboratif, dan kompetitif menghadapi dunia kerja.
"Kemitraan dan kerja sama dengan Archipelago International kali ini sebagai upaya Idea Indonesia menciptakan SDM hospitality berdaya saing global berbasis teknologi digital," ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (29/8/2021).
Kerja sama Idea Indonesia dan Archipelago International kali ini menitik beratkan pada hybrid learning dan distance internship.
Pembelajaan hibrida merupakan pemberian materi pembelajaran secara daring melalui platform hybrid.ideaindonesia.com, kemudian peserta melaksanakan pembelajaran praktik di jaringan hotel Archipelago International yang terdekat dengan domisili peserta tersebut, baik dalam maupun luar negeri.
Baca Juga
Peserta akan mendapat Sertifikat On Job Training setelah menyelesaikan program dan serangkaian evaluasi.
Sementara distance internship merupakan program on job training secara daring atau long distance internship pada unit hotel di jaringan Archipelago International, di mana selama program ini para peserta melakukan pembelajaran praktik di teaching factory milik Idea Indonesia.
Sertifikasi On Job Training tetap diberikan hotel yang menyelenggarakan distance internship dengan prosedur penilaian dan assessment yang telah ditentukan.
Vice President Human Resources Archipelago International Faisal Tjandraatmadja mengatakan kerja sama dengan Idea Indonesia merupakan langkah strategis yang akan menghasilkan SDM unggul sesuai kebutuhan industri global.
"Kami mengapresiasi IDeA Indonesia yang sangat responsif menangkap peluang kerjasama dengan Archipelago International untuk menjadi yang terdepan dalam platform pembelajaran digital melalui distance internship,” kata Faisal.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wikan Sakarinto menyampaikan lembaga pendidikan vokasi harus beradaptasi dalam menyelenggarakan sistem pembelajaran. Perubahan kondisi dan struktur ekonomi yang terjadi juga harus dijawab dengan mengembangkan pola kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
"Kemitraan yang dijalin harus meliputi banyak aspek, berkonsep link and match (taut-suai) yang komprehensif untuk mewujudkan tenaga kerja yang ahli untuk menjawab kebutuhan pasar kerja global yang semakin kompetitif," ujarnya
Pembangunan manusia yang merupakan salah satu pilar utama dalam Visi Indonesia 2045, tidak bisa dipisahkan dari peningkatan kualitas pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi memiliki potensi besar dalam membekali SDM bangsa ini menghadapi megatrend dunia yang bervariasi dan terus berubah. Vokasi sebagai pendidikan yang menitikberatkan pada penguasaan keahlian atau keterampilan tertentu, menjadi pemegang peran kunci dalam membekali anak bangsa untuk bersaing secara global di masa depan.
Wikan sangat menyambut baik inisiatif kemitraan seperti kerjasama yang dilakukan antara Idea Indonesia dan Archipelago International, sebagai bentuk semangat penyelarasan dan kemitraan antara lembaga pendidikan vokasi dengan DUDI, dalam menciptakan SDM unggulan berbasis digital agar dapat bersaing di level global, khususnya di bidang perhotelan.
Pendidikan vokasi diakui dapat menciptakan keunggulan kompetensi teknis atau hard skill, soft skill maupun karakter. Tidak terkecuali, lulusan vokasi pariwisata dan perhotelan akan makin banyak dicari karena diyakini memiliki kecakapan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Direktur Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wartanto mengatakan pihaknya terus mendorong terwujudnya pendidikan vokasi berstandar industri dengan ketersediaan teaching factory.
"Dengan teaching factory, lembaga pendidikan vokasi otomatis dapat mengembangkan kurikulum dan strategi pembelajaran mengikuti perkembangan industri saat ini dan nanti," ujarnya.