Bisnis.com, MATARAM — Pembangunan Smelter yang dilakukan oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara baru mencapai 26,68 persen dan diprediksi baru tuntas pada Juni 2023.
Lamanya penyelesaian smelter, menurut AMNT, tidak lepas dari dampak pandemi Covid-19 sehingga mengharuskan penjadwalan kembali terhadap proyek smelter tersebut.
Presiden Direktur PT AMNT Rahmat Makasau menjelaskan bahwa pada akhir April 2021, perseroan akan membentuk divisi pembangunan smelter.
"Target kami Juni 2021 dimulai aktivitas pembangunan dan pada kuartal keempat dimulai tahap konstruksi," jelas Rahmat melalui siaran pers, Kamis (22/4/2021).
Selain membangun smelter, AMNT juga membangun fasilitas pemurnian logam mulia (PRM) yang progres pembangunannya baru 28,58 persen.
Pengoperasian smelter dan fasilitas pemurnian logam tersebut direncanakan terealisasi pada awal 2024.
Bupati Sumbawa Barat W. Syafirin meminta agar AMNT tetap berkomitmen menuntaskan pembangunan smelter di Sumbawa Barat.
"Selain penuntasan pembangunan smelter, pembangunan kawasan industri turunan harus segera disiapkan pembanunan kawasan industri sebagai tempat pembangunan industri turunannya," ujar Musyafirin.