Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelayaran Nasional Indonesia (persero) atau Pelni mengalami pertumbuhan lonjakan muatan logistik tol laut pada kuartal I/2021 hingga 188 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut Pelni Yahya Kuncoro mengatakan lonjakan kenaikan logistik tak hanya terjadi pada tol laut, tetapi juga muatan kontainer penumpang hingga 106 persen.
Selain itu, muatan redpack atau paket yang diselenggarakan di luar bagasi tumbuh hingga 152 persen dbandingkan kuartal awal tahun lalu.
Yahya pun memerinci hingga Januari 2021 – Maret 2021, Pelni telah mengoperasikan sebanyak 9 trayek tol laut dengan tingkat keterisian hingga 85,98 persen. Jumlah muatan yang diangkut mencapai 2.650 TEUs dibandingkan dengan pada 1.404 TEUs.
Penaikan muatan itu juga turut mengerek peningkatan uang tambang sebesar 197 persen dari Rp4,91 miliar pada kuartal I/2020 menjadi Rp9,71 miliar pada kuartal yang sama tahun ini.
Uang Tambang merupakan imbalan yang dibayarkan kepada pihak pengangkut yang dihitung berdasarkan berat atau volume barang. Menurut Yahya, meningkatnya muatan tol laut juga disebabkan oleh perbaikan aplikasi Sitolaut yang lebih efektif dan dapat memonitor pergerakan kapal sebagai sarana informasi kepada pelanggan.
Baca Juga
“Selain itu juga jadwal kapal yang dirilis 30 hari sebelum keberangkatan kapal. Hingga adanya penambahan jenis muatan yang dapat diangkut dengan Tol Laut sesuai PM 53/2020 Peningkatan Muatan Berjenis Komersial pada Trayek Tol Laut,” ujarnya, Minggu (18/4/2021).
Yahya menambahkan peningkatan juga terjadi karena faktor penambahan layanan customer relation management.
Tak hanya pada proyek tol laut, kenaikan logistik pada muatan penumpang terjadi karena adanya peningkatan layanan pintu ke pintu (door services) dengan rencana kerja sama dengan perusahaan ekspedisi dan anak perusahaan dan Badan Usaha Milik Negara lainnya.