Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia baru akan melaju positif pada kuartal kedua tahun ini.
Dia memproyeksi, ekonomi pada kuartal I/2021 masih akan mengalami kontraksi sekitar 1 persen dan akan melonjak positif hingga 5 persen pada kuartal II/2021.
Adapun, sebelumnya pemerintah memproyeksikan ekonomi pada kuartal II/2021 akan tumbuh sebesar 7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Menurut saya, prediksi pertumbuhan ekonomi positif akan mulai di kuartal II, tapi bukan lantas langsung melonjak ke 7 persen, baik itu dibolehkan atau tidak dibolehkan mudik,” katanya kepada Bisnis, Senin (29/3/2021).
Faisal mengatakan, salah satu penopang terbesar ekonomi Indonesia, yaitu konsumsi rumah tangga, masih mengalami tekanan yang dalam pada awal 2021 dan diperkirakan berlanjut hingga kuartal II/2021.
Padahal di sisi lain, mobilitas masyarakat sudah mulai menunjukkan peningkatan, baik ke kantor maupun ke pusat perbelanjaan.
Baca Juga
Hal ini menunjukkan konsumsi masyarakat menengah ke atas masih tertahan. “Salah satunya yang jelas terlihat komponen belanja berlibur, mungkin di pandemi ini tempat hiburan seperti pusat belanja sudah mulai pulih, tapi untuk tempat wisata masih belum pulih, itu yang menahan laju konsumsi orang kaya,” jelasnya.
Faisal menambahkan, kunci untuk mencapai pertumbuhan 5 persen pada kuartal II/2021 adalah percepatan vaksinasi Covid-19. Hal inilah yang akan mendongkrak kepercayaan masyarakat untuk melakukan perjalanan dan berwisata.