Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tumbuh 7 Persen Sulit, Ekonom: Ekonomi RI Kuartal Kedua Bisa Tembus 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi RI sulit menyentuh level 7 persen pada kuartal II/2021. Salah satu penopang terbesar ekonomi Indonesia, yaitu konsumsi rumah tangga, masih mengalami tekanan yang dalam pada awal 2021 dan diperkirakan berlanjut hingga kuartal II/2021.
Foto aerial Simpang Susun Semanggi di Jakarta, Jumat (14/7). Jalan layang sepanjang 1,6 kilometer yang mengelilingi Bundaran Semanggi untuk mengurangi kemacetan di kawasan tersebut bakal dilakukan uji coba pada 29 Juli hingga 16 Agustus 2017 sebelum diresmikan pada 17 Agustus 2017. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Foto aerial Simpang Susun Semanggi di Jakarta, Jumat (14/7). Jalan layang sepanjang 1,6 kilometer yang mengelilingi Bundaran Semanggi untuk mengurangi kemacetan di kawasan tersebut bakal dilakukan uji coba pada 29 Juli hingga 16 Agustus 2017 sebelum diresmikan pada 17 Agustus 2017. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia baru akan melaju positif pada kuartal kedua tahun ini.

Dia memproyeksi, ekonomi pada kuartal I/2021 masih akan mengalami kontraksi sekitar 1 persen dan akan melonjak positif hingga 5 persen pada kuartal II/2021.

Adapun, sebelumnya pemerintah memproyeksikan ekonomi pada kuartal II/2021 akan tumbuh sebesar 7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Menurut saya, prediksi pertumbuhan ekonomi positif akan mulai di kuartal II, tapi bukan lantas langsung melonjak ke 7 persen, baik itu dibolehkan atau tidak dibolehkan mudik,” katanya kepada Bisnis, Senin (29/3/2021).

Faisal mengatakan, salah satu penopang terbesar ekonomi Indonesia, yaitu konsumsi rumah tangga, masih mengalami tekanan yang dalam pada awal 2021 dan diperkirakan berlanjut hingga kuartal II/2021.

Padahal di sisi lain, mobilitas masyarakat sudah mulai menunjukkan peningkatan, baik ke kantor maupun ke pusat perbelanjaan.

Hal ini menunjukkan konsumsi masyarakat menengah ke atas masih tertahan. “Salah satunya yang jelas terlihat komponen belanja berlibur, mungkin di pandemi ini tempat hiburan seperti pusat belanja sudah mulai pulih, tapi untuk tempat wisata masih belum pulih, itu yang menahan laju konsumsi orang kaya,” jelasnya.

Faisal menambahkan, kunci untuk mencapai pertumbuhan 5 persen pada kuartal II/2021 adalah percepatan vaksinasi Covid-19. Hal inilah yang akan mendongkrak kepercayaan masyarakat untuk melakukan perjalanan dan berwisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper