Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Pemulihan Ekonomi AS, Momentum Pacu Kinerja Ekspor Manufaktur

Proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang lebih tinggi, terutama di AS, akan menjadi peluang bagi kinerja ekspor Indonesia.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng (kiri) berbincang dengan nasabah yang melakukan penukaran uang Rupiah pecahan kecil di Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Rabu (7/6)./Antara-Widodo S Jusuf
Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng (kiri) berbincang dengan nasabah yang melakukan penukaran uang Rupiah pecahan kecil di Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Rabu (7/6)./Antara-Widodo S Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia memperkirakan perekonomian global pada tahun ini akan tumbuh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, terutama terjadi peningkatan yang signifikan di Amerika Serikat (AS).

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Sugeng mengatakan perkiraan ini sejalan dengan proyeksi sejumlah lembaga internasional yang telah merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi global.

Misalnya, International Monetary Fund (IMF) yang merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi global dari 5,2 persen menjadi 5,5 persen. Sementara itu, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS akan meningkat sebesar 5,1 persen dari perkiraan sebelumnya 3,1 persen.

Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) pun melakukan hal yang sama, angka proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang sebelumnya 4,2 persen, direvisi ke atas menjadi 5,6 persen, serta angka pertumbuhan ekonomi AS direvisi dari 3,2 persen menjadi 6,5 persen.

Sugeng menilai, proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang lebih tinggi, terutama di AS, akan menjadi peluang bagi kinerja ekspor Indonesia.

“Perbaikan ekonomi di dunia terutama di AS pascavaksinasi Covid-19 memberikan peluang bagi kita untuk memacu pertumbuhan ekspor lebih tinggi lagi, yang saat ini ekspor sudah mulai menggeliat,” katanya dalam video conference, Kamis (25/3/2021).

Sugeng mengatakan momentum ini merupakan kesempatan yang sangat bagus untuk mendorong kinerja ekspor, utamanya pada produk manufaktur Indonesia.

Dia menyampaikan, guna menangkap peluang perbaikan ekonomi tersebut, BI bersama dengan pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta pengusaha dan pelaku industri perbankan, akan melakukan pertemuan secara berkala untuk membahas peningkatan kredit dan pembiayaan untuk aktivitas usaha di sektor prioritas.

“Dengan langkah sinergi yang terus dilakukan, BI meyakini perekonomian Indonesia pada 2021 akan semakin membaik dan diperkirakan tumbuh positif pada kisaran 4,3 hingga 5,3 persen,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper