Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bupati Bogor Sebut Jalur Puncak II Turunkan Kemacetan di Cisarua 50 Persen

Setiap akhir pekan volume kendaraan yang melintasi kawasan Puncak mencapai 28.000 unit per hari. Padahal, idealnya hanya menampung 12.000 kendaraan per hari.
Kendaraan antre memasuki jalur wisata kawasan Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/3)./Antara-Yulius Satria Wijaya
Kendaraan antre memasuki jalur wisata kawasan Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/3)./Antara-Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, BOGOR - Bupati Bogor Ade Yasin memprediksi jika Jalur Puncak II sudah terbangun, maka hal itu bisa menurunkan 50 persen kemacetan di kawasan Cisarua, sehingga diharapkan ada efisiensi jarak tempuh sekitar 16 persen.

"Dengan adanya jalur puncak II, diharapkan ada efisiensi jarak tempuh sekitar 16 persen dan menurunnya tingkat kemacetan Kawasan Puncak sebesar 50 persen," ungkapnya saat paparan di hadapan Komisi V DPR RI dan Bupati Cianjur Herman Suherman di Palm Hills Sentul, Bogor, Kamis (18/3/2021).

Hal itu karena  saat ini, setiap akhir pekan volume kendaraan yang melintasi kawasan Puncak mencapai 28.000 unit per hari. Padahal, sepanjang 23 kilometer Jalur Gadog-Puncak Pas idealnya hanya menampung 12.000 kendaraan per hari.

Ade Yasin optimistis jalur yang juga disebut sebagai Poros Tengah Timur (PTT) itu dapat berimplikasi positif pada aspek ekonomi, yakni mengangkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah Timur Kabupaten Bogor.

Dia berharap pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun proyek tersebut setelah Pemerintah Provinsi Jawa Barat batal memberi dukungan pendanaan.

Sementara itu, Komite Percepatan Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor, Gus Udin menyebut, bahwa Jalur Puncak II nantinya akan memudahkan akses tiga provinsi, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.

"Jalur Puncak II selain sebagai solusi kemacetan Kawasan Puncak juga dapat menghidupkan kembali pariwisata di Cianjur yang sekarang sedang terpuruk karena dampak dari kemacetan Puncak," tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper