Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Lutfi: Saya Jamin Tidak Ada Impor Beras saat Panen Raya!

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan pemerintah tidak akan mengimpor beras saat panen raya berlangsung. Simak pernyataan selengkapnya.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menggunakan masker saat akan menyampaikan paparan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala BKPM dan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menggunakan masker saat akan menyampaikan paparan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala BKPM dan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan tidak akan mengimpor beras saat panen raya.

Dia menyebutkan importasi hanya dilakukan sebagai mekanisme untuk menjaga cadangan beras pemerintah (CBP) tetap di 1 juta ton agar harga di pasar tetap stabil.

“Saya jamin tidak ada impor saat panen raya. Dan hari ini tidak ada beras impor yang menghancurkan harga petani karena memang belum ada yang impor,” kata Lutfi saat konferensi pers, Jumat (19/3/2021).

Lutfi menyebutkan tren penurunan harga gabah dan beras di tingkat petani yang terjadi saat ini bukan terjadi akibat impor, melainkan karena kadar air pada gabah yang cenderung tinggi akibat musim hujan.

Sebagaimana laporan Badan Pusat Statistik (BPS), curah hujan yang tinggi pada kuartal I di sentra produksi mengakibatkan kualitas gabah kering panen (GKP) mengalami penurunan. Rata-rata kadar air cenderung naik dari 17,56 persen pada Januari 2021 menjadi 19,17 persen pada Februari 2021. Hal ini mengakibatkan harga rata-rata GKP turun 3,31 persen secara bulanan menjadi Rp4.758 per kilogram.

“Yang kejadian sekarang adalah hujan, basah, gabah petani tak bisa dibeli. Kalau tidak bisa dibeli akan digiling secara langsung, tetapi gabahnya akan rusak dan terpaksa petani jual banting harga,” jelasnya.

Di sisi lain, turunnya harga gabah di petani tidak serta-merta mendapat intervensi Perum Bulog selalu operator yang menyerap dengan harga pembelian pemerintah (HPP). Lutfi mengatakan penyerapan beras Bulog terikat oleh sejumlah syarat dan kriteria yang diatur peraturan pemerintah.

Peraturan Menteri Perdagangan No. 24/2020 menjelaskan soal kriteria tersebut. Untuk pengadaan beras dengan fungsi CBP alias iron stock, Perum Bulog hanya bisa membeli GKP dengan kadar air maksimal 25 persen dengan harga Rp4.200 per kg di tingkat petani. Sementara untuk beras harus memenuhi kriteria kadar air paling tinggi 14 persen, butir patah paling tinggi 20 persen, kadar menir paling tinggi 2 persen, dan derajat sosoh paling sedikit 95 persen dengan harga Rp8.300 per kg.

“Yang terjadi sekarang, hujan tidak berhenti-henti dan gabah petani itu basah. Secara peraturan Bulog tidak bisa menyerap gabah tersebut. Ini ada aturannya. Saat kekeringannya [gabah] sekian persen Bulog beli dengan harga Rp4.200 per kilogram,” kata dia.

Dalam situasi ini, Lutfi kembali menegaskan bahwa Bulog harus memiliki stok sebanyak 1 - 1,5 juta ton demi menjaga psikologis pasar dan mencegah kemungkinan spekulasi harga. Stok minimal ini telah menjadi acuan yang disepakati pemerintah sejak 2018.

Menteri Perdagangan juga mengatakan pengadaan Perum Bulog untuk menjaga stok tersebut bisa berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Dalam hal pemenuhan lewat penyerapan dalam negeri bisa dilakukan, maka importasi tidak diperlukan selama stok CBP selalu di atas 1 juta ton.

"Seperti tahun 2019 kita tidak impor, 2020 juga tidak impor. Jadi ini mekanisme yang dimanis sekali," kata Lutfi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper