Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I menyebut Garuda Indonesia menjadi maskapai dengan jumlah penghentian penerbangan dari dan ke Bali terbanyak selama perayaan Hari Raya Nyepi pada Minggu (14/3/2021).
Direktur Utama AP I Faik Fahmi memerinci Garuda yang memiliki kategori layanan penuh memiliki 11 penerbangan tujuan Bali dan 12 penerbangan berangkat dari Bali, serta disusul oleh Citilink dan Wings Air, masing-masing dengan 18 dan 12 penerbangan terdampak.
Adapun, untuk rute dengan penerbangan terdampak paling banyak adalah penerbangan dari/ke Bandara Soekarno-Hatta (CGK) dengan 31 penerbangan, disusul penerbangan dari/ke Bandara Juanda Surabaya (SUB) dengan 10 penerbangan. Bandara Internasional Lombok dan Bandara Komodo di Labuan Bajo berada di urutan ketiga, dengan jumlah penerbangan terdampak yang sama, yaitu 8 penerbangan.
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali telah melakukan penghentian sementara operasional bandara selama 24 jam, yang dimulai pada Minggu, 14 Maret 2021 pukul 06.00 WITA hingga Senin, 15 Maret 2021 pukul 06.00 WITA. Sebanyak 84 penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali akan dihentikan sementara selama pelaksanaan Nyepi.
"Koordinasi telah dilaksanakan dengan berbagai stakeholder terkait. Utamanya dengan maskapai penerbangan, tentunya dengan melakukan penyesuaian dengan tidak melakukan penjualan tiket penerbangan untuk rute dari dan menuju Bali selama pelaksanaan Nyepi," ujarnya melalui siaran pers, Senin (15/3/2021).
Penghentian operasional bandara ini didasarkan melalui diterbitkannya Notice to Airmen (NOTAMN) Nomor 0357/21 NOTAMN yang berisi pemberitahuan kepada maskapai dan bandara di seluruh dunia terkait penghentian sementara operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali selama berlangsungnya Hari Raya Nyepi.
Baca Juga
Faik juga menyebutkan Nyepi tahun ini merupakan pertama kalinya hampir tidak ada penerbangan berjadwal rute internasional dari dan menuju Bali, tentunya akibat dampak dari pandemi global Covid-19. Meskipun demikian, maskapai di seluruh dunia telah mendapatkan informasi.
"Personel kami di Bandara I Gusti Ngurah Rai juga tetap stand by untuk melayani penerbangan yang bersifat darurat, seperti emergency landing dan medical evacuation," ujarnya.