Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) bersama PT Minahasa Permai Resort Development mulai melakukan pengembangan tahap awal Kawasan Ekonomi Khusus Likupang.
Kesiapan itu ditandai dengan penandatanganan Kerangka Kerjasama atau Term Sheet Pembentukan Badan Usaha untuk Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang, Sabtu (6/3/2021).
Melalui kerja sama ini, ITDC dan PT Minahasa Permai Resort Development (MPRD) sepakat membentuk perusahaan patungan yang akan menjadi Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Likupang.
BUPP KEK Likupang ini akan menjalankan tugas antara lain pengembangan dan pengelolaan KEK termasuk penyediaan infrastruktur dasar kawasan. Jangka waktu berlakunya Term Sheet ini adalah 2 tahun sejak tanggal penandatanganan dilakukan.
“Dengan pengalaman kami mengelola The Nusa Dua selama 47 tahun dan The Mandalika, kami optimistis dapat membantu pengembangan KEK Likupang menjadi destinasi pariwisata unggulan baru berkelas internasional di Indonesia,” kata Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo, dikutip dari keterangan resminya, Minggu (7/3/2021).
Sebagai tahap awal pengembangan KEK Likupang, pemerintah menargetkan pembangunan infrastruktur dasar dan penunjang kawasan, atraksi, MICE dan hotel dengan target penyelesaian pada akhir 2022.
Baca Juga
Untuk tahap awal pengembangan, ia menyebutkan proyek ini membutuhkan investasi senilai Rp2,22 triliun. Adapun, salah satu sumber pendanaannya berasal dari pengajuan dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) 2021 senilai Rp1,023 triliun.
Arie menambahkan kerja sama ini juga menambah portofolio pengembangan bisnis destinasi pariwisata yang dikelola oleh ITDC.
KEK Likupang merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) super prioritas yang dikembangkan di lahan seluas 197,4 Ha di Desa Pulisan, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
KEK Likupang memiliki keunggulan alam berupa laut, pantai dan bukit yang indah, didukung warisan budaya yang terjaga serta berada di garis wallace dapat dikembangkan dengan konsep resort kelas premium dan kelas menengah (mid range resort), budaya, dan pengembangan Wallace Conservation.