Bisnis.com, JAKARTA – Destinasi Super Prioritas Likupang yang berada di Sulawesi Utara merupakan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata yang terus berkembang. Kawasan tersebut terintegrasi dengan daerah penyangga seperti Manado, Tomohon, Bitung, dan daerah lainnya.
Selain wisata bahari yang sudah cukup terkenal, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus gali potensi wisata Likupang, yaitu gastronomy tourism.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani Mustafa menyampaikan bahwa salah satu jenis wisata di Likupang yang memiliki potensial dan memiliki keunggulan adalah kulinernya.
“Ketika kita bicara gastronomi, kita berbicara bagaimana pola kehidupan masyarakat di dalam agriculture farming dan kemudian dipengaruhi oleh budaya, sehingga jadilah suatu makanan dengan cita rasa dan keunikkan khas,” jelas Rizki melalui keterangan resmi, Sabtu (12/3/2022).
Gastronomy tourism merupakan cara berwisata dimana wisatawan tidak hanya berkunjung untuk menikmati sajian kuliner.
Mereka juga mengeksplorasi segala sesuatu yang berkaitan dengan kenikmatan dari makanan dan minuman di Sulawesi Utara yang terkenal dengan rempahnya. Sebut saja bubur tinutuan yang paling khas hingga sambal roa yang menggugah selera.
“Inilah yang menjadi kekuatan dari Sulawesi Utara, makanannya sangat kaya akan rempah,” lanjutnya.
Bukan hanya di Likupang, untuk memanjakan lidah para penonton MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Kemenparekraf menghadirkan makanan khas dari 34 provinsi di Indonesia dalam bentuk food truck.
Kemenparekraf bekerja sama dengan Festival Jajanan Bango (FJB) menghadirkan kekhasan makanan Indonesia di acara internasional tersebut. Dalam pelapasan food truck yang menuju Mandalika hari ini, Minggu (13/3/2022), Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno berharap adanya peningkatan penjulan 20 hingga 30 persen.