Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mempersiapkan rencana aksi baik jangka pendek, menengah dan panjang guna mengantisipasi dampak bencana geologi berupa gempa bumi, tsunami, hingga erupsi gunung api terhadap sektor transportasi udara.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan mitigasi resiko yang dilakukan oleh bandara adalah dengan meningkatkan trafik pesawat udara, pengaturan tempat parkir, front time yang lebih cepat, meningkatkan mitigasi di sektor penumpang dengan mengatur sistem antrean, hingga meningkatkan kargo.
"Pada saat terjadi bencana, kargo-kargo bencana bisa diakomodasi dengan baik," katanya dalam Rakornas Penanganan Bencana 2021 yang digelar secara daring, Kamis (4/3/3021).
Adapun untuk rencana tindak lanjutnya, Budi memerinci sejumlah aksi jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang dilakukan Kemenhub.
Pertama ujarnya, untuk rencana jangka pendek adalah berupa sosialisasi aksi get Airport Ready for Disaster (GARD) kepada operator bandara, mengidentifikasi sarana dan prasarana bandara terhadap rawan bencana, memastikan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Tim Reaksi Cepat, dan menyusun jaring komunikasi dengan instansi terkait.
"Untuk jangka menengah, kita melaksanakan pengadaan fasilitas operasi portable dan teknologi informasi," ujanya.
Baca Juga
Adapun, untuk rencana jangka panjang, Menhub menambahkan bahwa Kemenhub meningkatkan pengembangan udara untuk mendukung pesawat udara jenis A400, memasang peralatan early warning pada bandara rawan bencana, dan dengan pengadaan fasilitas operasi portable pada kantor otoritas bandara.
