Bisnis.com, JAKARTA – Pengadaan vaksin Covid-19 untuk program vaksinasi gotong royong dinilai perlu melibatkan perusahaan dari sektor privat. Hal tersebut dinilai penting untuk mempercepat pengadaan vaksin program terkait.
Menurut Ekonom Universitas Indonesia sekaligus Direktur Eksekutif Next Policy Fithra Faisal Hastiadi, keterlibatan perusahaan swasta dalam upaya pengadaan vaksin Covid-19 sangat penting di tengah situasi di lapangan yang cukup kompleks dalam hal 'perebutan' vaksin.
"Hal yang paling dikhawatirkan adalah persediaan vaksin. Pasalnya, seluruh sedang berebut vaksin. Jadi, meskipun pemerintah sudah punya target, tapi yang paling penting adalah komitmen dari produsen," ujar Fithra kepada Bisnis, Kamis (4/3/2021).
Dengan demikian, lanjutnya, ada baiknya jika pemerintah juga melibatkan private sector dalam negosiasi vaksin yang saat ini sedang berlangsung antara PT Bio Farma (Persero), Moderna, dan Sinopharm.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menilai hal yang masih menjadi kendala dalam program vaksinasi gotong royong adalah kejelasan ketersediaan vaksin.
"Persediaan vaksin belum ada kejelasan, termasuk berapa yang akan diimpor. Sinopharm dikabarkan baru akan ada 3,5 juta dosis. Moderna belum tahu berapa yang akan dikirim. Jadi, kendalanya ada di masalah ketersediaan.," ujar Hariyadi
Baca Juga
Sebelumnya, progres pengadaan vaksin Covid-19 untuk program vaksinasi gotong royong masih dalam tahap negosiasi. Bio Farma selaku negosiator saat ini masih melakukan negosiasi dengan dua produsen, yakni Moderna dan Sinopharm.
Berdasarkan keterangan Juru Bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma Bambang Heriyanto, proses negosiasi dengan Sinopharm sudah memasuki tahap penyusunan rencana pemasokan produk ke Tanah Air.
"Saat ini kami masih melakukan negosiasi dengan Moderna dan Sinopharm. Salah satu yang dibahas dalam negosiasi saat ini adalah mengenai rencana supply vaksin," ujar Bambang kepada Bisnis.
Namun, Bambang belum bisa menjelaskan informasi yang lebih terperinci mengenai jumlah dosis vaksin yang akan dipasok ke dalam negeri.