Bisnis.com, JAKARTA - Total target peserta untuk program Vaksinasi Gotong Royong bertambah dua kali lebih banyak. Kabarnya, target jumlah peserta dalam program tersebut akan ditambah dari 10 juta menjadi 20 juta orang.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani optimistis angka tersebut realistis untuk dicapai dalam pelaksanaan program yang kemungkinan akan berlangsung kurang lebih selama satu tahun.
"Target peserta sebanyak 20 juta orang akan tercapai. Apalagi, perusahaan yang mampu juga bisa membiayai keluarga karyawannya untuk mendapatkan vaksin secara gratis," ujar Shinta kepada Bisnis.com, Kamis (4/3/2021).
Dengan demikian, PT Bio Farma (Persero) telah memiliki gambaran mengenai jumlah dosis vaksin Covid-19 yang mesti diimpor untuk program Vaksinasi Gotong Royong. Dengan target 20 juta peserta, maka program diestimasikan memerlukan lebih dari 40 juta dosis vaksin.
Shinta menambahkan, Kadin akan membuka masa pendataan tahap kedua untuk program tersebut pada pekan depan. Pada penutupan tahap pertama 28 Februari lalu, sudah terdaftar 8.300 perusahaan dengan jumlah peserta sebanyak 6,7 juta orang.
Masa pendataan peserta program Vaksinasi Gotong Royong sendiri kemungkinan akan berlangsung lebih dari dua kali. Namun, lanjut Shinta, sejauh ini belum diketahui secara keseluruhan masa pendataan tersebut akan berlangsung dalam berapa tahap.
Baca Juga
Sebelumnya, progres pengadaan vaksin Covid-19 untuk program Vaksinasi Gotong Royong masih dalam tahap negosiasi. PT Bio Farma selaku negosiator saat ini masih melakukan negosiasi dengan dua produsen, yakni Moderna dan Sinopharm.
Berdasarkan keterangan Juru Bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma Bambang Heriyanto, proses negosiasi dengan Sinopharm sudah memasuki tahap penyusunan rencana pemasokan produk ke Tanah Air.