Bisnis.com, JAKARTA - Progres pengadaan vaksin Covid-19 untuk program Vaksinasi Gotong Royong masih dalam tahap negosiasi. PT Bio Farma (Persero) selaku negosiator saat ini masih melakukan negosiasi dengan dua produsen, yakni Moderna dan Sinopharm.
Berdasarkan keterangan Juru Bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma Bambang Heriyanto, proses negosiasi dengan Sinopharm sudah memasuki tahap penyusunan rencana pemasokan produk ke Indonesia.
"Saat ini kami masih melakukan negosiasi dengan Moderna dan Sinopharm. Salah satu yang dibahas dalam negosiasi saat ini adalah mengenai rencana supply vaksin," ujar Bambang kepada Bisnis.com, Kamis (4/3/2021).
Namun, Bambang belum bisa menjelaskan informasi yang lebih terperinci mengenai jumlah dosis vaksin yang akan dipasok ke dalam negeri.
Berdasarkan informasi yang diterima Bisnis.com, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani menuturkan jumlah vaksin yang akan diimpor pada Maret 2021 dari Sinopharm sebanyak 3,5 juta dosis.
Kendati Kadin memperkirakan sebagian dosis vaksin tiba di Tanah Air pada Maret ini, Bambang menyebut PT Bio Farma sampai dengan saat ini belum mendapatkan kepastian mengenai waktu importasi dalam negosiasi yang sedang berlangsung.
Baca Juga
"Belum diketahui kapan vaksin akan dipasok ke Indonesia sampai ada kesepakatan di antara para pihak," sambungnya.
Sebagai informasi, kebutuhan vaksin untuk program Vaksinasi Gotong Royong tahun ini diestimasikan kurang lebih mencapai 20,2 juta dosis dari sebanyak 10 juta orang yang ditargetkan untuk sementara. Sejauh ini, terdapat sekitar 8.000 perusahaan yang sudah terdaftar di Kadin untuk mengikuti program tersebut.
Pasokan dosis untuk Vaksinasi Gotong Royong bisa bertambah sampai 55 juta dosis seiring rencana untuk mengimpor vaksin Sputnik dari Rusia. Namun, belum ada tanda-tanda negosiasi dengan produsen Kremlin tersebut sudah dijajaki oleh Bio Farma sampai dengan saat ini.