Bisnis.com, PALEMBANG – Progres pembangunan jalan tol Indralaya – Prabumulih tercatat mencapai 29,5 persen dari total 65 kilometer jalan bagian dari Tol Trans Sumatra tersebut.
Project Director Jalan Tol Indralaya – Prabumulih PT Hutama Karya (Persero) Hasan Turcahyo, mengatakan progres konstruksi tersebut sesuai dengan jadwal yang disusun perusahaan.
“Itu untuk keseluruhan progres proyek jalan tol yang terdiri dari 6 zona,” kata Hasan, Rabu (3/3/2021).
Progres konstruksi yang tergolong cepat berada di zona 1, Sta.0+000 – Sta.10+500 di Kabupaten Ogan Ilir, yang telah mencapai 74,04 persen.
“Kami mulai pembangunan pada Juli 2020 dan ruas tol ini ditargetkan rampung pada pertengahan 2022,” kata Hasan.
Dia menjelaskan pengerjaan ruas Indralaya – Prabumulih berbarengan pula dengan pembangunan di ruas Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) lainnya, yakni Betung — Tempino – Jambi, Jambi – Rengat, dan Rengat – Pekanbaru.
Hasan mengemukakan tidak ada kendala signifikan dalam proses pembangunan ruas yang menelan investasi senilai Rp6,67 triliun itu.
Bahkan, ujarnya, pembangunan konstruksi juga masih berbarengan dengan proses pembebasan lahan.
“Di semua zona itu masih ada pembebasan tanah, namun tidak mengganggu, pembangunan tetap jalan,” katanya.
Berdasarkan catatan perseroan, terdapat lahan sepanjang 45,23 kilometer yang siap konstruksi. Sementara sisanya status validasi seluas 12,85 km, inventarisasi sepanjang 11,7 km dan konsinyasi sepanjang 4,11 km.
Menurut Hasan lahan yang dibebaskan HK berasal dari kepemilikan perusahaan sebanyak 23 persen, seperti milik PTPN VII unit Cinta Manis, sementara sisanya merupakan milik masyarakat.
“Kami juga mendapat dukungan dari pemerintah daerah sehingga bisa mempercepat pembangunan jalan tol, karena ini [JTTS] kan proyek strategis nasional,” katanya.
Diketahui, ruas Indralaya – Prabumulih merupakan bagian dari JTTS yang akan menyambungkan provinsi Sumatra Selatan dengan Bengkulu.