Bisnis.com, JAKARTA – Pasar real estat Indonesia diharapkan mencatat tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata investasi (compound annual growth rate/CAGR) sebesar 17,63 persen selama 6 tahun ke depan perkiraan.
Menurut konsultan bisnis Mordor Intelligence, permintaan pasar perumahan di Indonesia diharapkan didorong oleh komposisi demografis yang menguntungkan, meningkatnya urbanisasi, peningkatan pendapatan per kapita.
Khusus mengenai komposisi demografis, akan terdapat populasi muda yang signifikan, yang muncul sebagai pembeli rumah pertama dalam beberapa tahun mendatang.
Sementara itu, lebih banyak pengembang yang fokus membangun apartemen terjangkau di segmen menengah ke bawah dengan target end user.
“Hal ini juga meningkatkan persaingan antarproduk tersebut dan diharapkan berlanjut dalam waktu dekat,” tulis kajian lembaga yang bermarkas di Hyderabad, India, itu.
Pemerintah Indonesia juga memperkenalkan program Sejuta Juta Rumah untuk membangun setidaknya 1 juta unit per tahun sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi backlog.
Baca Juga
Program itu bertujuan mengatasi kurangnya investasi di pasar properti dan untuk mengurangi kekurangan 7,6 juta di subsektor perumahan menjadi 5,4 juta pada tahun ini.
Permintaan properti hunian, baik rumah tapak maupun hunian vertikal, diperkirakan semakin meningkat setelah adanya proyek infrastruktur pemerintah, yakni mass rapid transit (moda raya terpadu/MRT), light rail transit (LRT), transit-oriented development (TOD) di stasiun komuter dan jalan tol baru.