Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah kembali menaikkan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) jadi Rp688,3 triliun. Perubahan tersebut naik hampir dua kali lipat dari alokasi awal sebesar Rp372,3 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa proyeksi alokasi tersebut melewati dari realisasi sementara serapan PEN 2020 sebesar Rp579,79 triliun. Kenaikannya pun cukup signifikan.
“Terutama di sisi kesehatan. Tahun lalu teralokasi Rp63,51 triliun. Tahun ini Rp173,30 triliun. Ini sudah termasuk vaksinasi,” katanya, Senin (15/2/2021).
Sri Mulyani menjelaskan bahwa perlindungan sosial mengalami penurunan. Dari realisasi sementara pada 2020 sebesar Rp220,39 triliun, tahun ini Rp150,21 triliun.
Insentif usaha pun mengalami penurunan. Stimulus berupa berbagai pengurangan pajak ini dari realisasi sementara Rp56,12 triliun jadi Rp53,86 triliun
Sedangkan dukungan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pembiayaan korporasi naik. Dari Rp173,17 triliun pada 2020, tahun ini jadi Rp187,17 triliun.
Baca Juga
“Sementara program prioritas untuk dukungan pariwisata, ketahanan pangan, hingga pengembangan ICT naik dari Rp66,59 triliun jadi Rp123,8 triliun,” jelasnya.