Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awal Tahun, Industri Kimia Masih Meraba

Industri kimia dasar menyebut belum memiliki arah kinerja yang baik pada awal tahun ini. Pasalnya sejumlah kendala seperti bahan baku masih membayangi.
Pabrik Surfaktan. Tahun ini, Petrokimia Gresik berhasil menghasilkan produk baru, Methyl Ester Sulfonate (MES). MES Petrokimia Gresik ini dikembangkan bersama dengan Surfactant Bioenergy Research Centre Institut Pertanian Bogor (SBRC IPB). /Petrokimia Gresik
Pabrik Surfaktan. Tahun ini, Petrokimia Gresik berhasil menghasilkan produk baru, Methyl Ester Sulfonate (MES). MES Petrokimia Gresik ini dikembangkan bersama dengan Surfactant Bioenergy Research Centre Institut Pertanian Bogor (SBRC IPB). /Petrokimia Gresik

Bisnis.com, JAKARTA — Industri kimia dasar menyebut belum memiliki arah kinerja yang baik pada awal tahun ini. Pasalnya sejumlah kendala seperti bahan baku masih membayangi.

Ketua Umum Asosiasi Kimia Dasar Anorganik (Akida) Michael Susanto Pardi mengatakan pada bulan pertama tahun ini belum ada gambaran yang jelas mengenai peningkatan produksi. Dia pun menilai hanya sejumlah sektor yang mulai memiliki tanda-tanda positif.

"Secara general belum ada kenaikan dibandingkan dengan Desember, mungkin PMI Januari lebih di-drive oleh industri mining, seperti batu bara dan nikel juga industri CPO, sedangkan yang lainnya masih belum," katanya kepada Bisnis, Selasa (2/2/2021).

Michael mengemukakan utilisasi saat ini juga belum berubah jauh, malah secara bulanan ada yang mengalami penurunan sedikit.

Sisi lain, industri saat ini tak sedikit yang mengalami kendala hingga kenaikan bahan baku. Belum lagi, pesanan bahan baku yang datang terlambat atau sulit dibeli saat ini.

"Di industri kimia dasar sementara masih ada stok sedangkan yang sudah tidak memiliki stok mereka hanya melakukan maintenance jadi secara kapasitas per bulan ada penurunan sedikit," ujar Michael.

Akida mendata rentang utilisasi pabrikan saat ini masih di kisaran 40 persen. Pasalnya, utilisasi industri pengguna bahan kimia dasar masih berada di kisara 40-50 persen.

Micahel sebelumnya memang memastikan tahun ini sejumlah tantangan besar masih akan dihadapi. Hal itu sejalan dengan proyeksi Kementerian Perindustrian yang mencatat pertumbuhan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia tahun ini 3,68 persen lebih rendah dibanding proyeksi pertumbuhan 2020 yakni 5,20 persen.

Meski, menurutnya, ada sejumlah kunci pendorong untuk pertumbuhan tahun depan tetapi yang paling penting adalah efektifitas vaksin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper