Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang 2020, ekspor komoditas kelautan dan perikanan dari Makassar, Sulawesi Selatan telah menjangkau 50 negara dengan perolehan devisa senilai Rp5,47 triliun.
Sitti Chadidjah, Kepala Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BBKIPM) Makassar, memaparkan dari sekian negara, lima besar negara tujuan ekspor dari Makassar ialah China dengan volume 115.083,21 ton senilai Rp2,40 triliun.
Disusul Korea Selatan dengan 5.787,58 ton senilai Rp157,68 miliar dan Vietnam 5.607,72 ton senilai Rp63,07 miliar. Kemudian Amerika Serikat sebanyak 5.3.72,92 ton senilai Rp803,41 miliar dan Jepang dengan volume 4.675,29 ton senilai Rp620,57 miliar.
"Itu dari lima besar negaranya, tapi kalau secara keseluruhan, total ekspor 158.050,46 ton dengan nilai Rp5,47 triliun," jelas Chadijah seperti dikutip dalam keterangan pers KKP, Senin (1/2/2021).
Dari sisi komoditas, Chadijah memaparkan lima komoditas asal Makassar yang diburu di pasar ekspor selama tahun 2020. Kelimanya ialah rumput laut yang telah diekspor sebanyak 125.463,81 ton dengan nilai Rp1,78 triliun. Kemudian Karagenan yang menyentuh nilai Rp913,91 miliar dengan volumen ekspor mencapai 10.589,40 ton.
Selanjutnya udang vanamei dengan jumlah 6.821,89 ton senilai Rp830,50 miliar, lalu tuna dengan jumlah 2.420,50 ton senilai Rp313,04 miliar. Terkahir gurita dengan jumlah 2.147,53 senilai Rp128,70 miliar.
Baca Juga
"Kurang lebih itu lima komoditas primadona yang dikirim dari Makassar," sambungnya.
Chadidjah mengaku bangga, terlebih selama 2020, unit pengolah ikan (UPI) yang terlibat di pasar ekspor mengalami kenaikan dibandingkan dengan 2019. Pada 2019 keterlibatan UPI sebanyak 118, adapun pada 2020 meningkat menjadi 130
"Kami akan terus membuka kran ekspor, karena dengan ekspor, ada geliat ekonomi di masyarakat," tandasnya.