Bisnis.com, JAKARTA - Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang menciptakan inovasi pemantauan limbah air industri secara real time berbasis teknologi revolusi industri 4.0, yang terintegrasi dalam sistem informasi digital.
Doddy Rahadi, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian, menuturkan air limbah merupakan salah satu masalah yang dihadapi sektor industri dalam mewujudkan standar industri hijau.
“Kami telah membuat sejumlah inovasi terkait dengan sistem pemantauan limbah air industri yang dapat dimonitor secara real time dengan teknologi berbasis internet of things (IoT) dan terintegrasi dengan sistem informasi digital yang dikembangkan BBTPPI,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (30/1/2021).
Doddy mengatakan sistem tersebut terdiri atas perangkat analisis digital untuk parameter pH, suhu, TSS, COD, NH3-N, dan debit. Perangkat ini diklaim bekerja secara komprehensif agar dapat ditransmisikan lewat internet gateway yang dikembangan oleh BBTPPI.
Selain itu, perangkat ini mempunyai jaminan enkripsi data sehingga dapat diintegrasikan ke dalam sistem pengawasan daring BBTPPI yang mempunyai fungsi sebagai evaluasi data pengukuran secara aman dan tersimpan dalam jaringan basis data.
Data pengukuran dapat dipantau baik secara waktu nyata atau real time. Artinya, pengukuran dapat dilihat kapan dan di mana pun melalui perangkat yang terkoneksi ke jaringan, baik gawai digital berbasis smartphone maupun komputer.
Baca Juga
Doddy menuturkan keunggulan sistem ini mengedepankan keamanan transmisi data pengukuran melalui enkripsi data dan penggunaan Big Data ketika proses tabulasi data, sehingga mampu meningkatkan reliabilitas dari sistem tersebut.
“Selain itu alat ini juga memiliki fitur unggulan ‘adaptif’, sehingga kami menyebutnya dengan adaptive monitoring system [AiMS],” ungkapnya.
PABRIK TEKSTIL
Sejauh ini, sistem pemantauan air limbah itu telah dipasang dan dioperasikan oleh PT Dan Liris, manufaktur tekstil dan garmen yang berlokasi di Surakarta, Jawa Tengah.
Dan Liris telah beroperasi sejak 1974 dan memiliki pasar di 20 negara serta pasar domestik yang didukung lebih dari 8.000 tenaga kerja terampil. Perusahaan ini mampu mencapai 7,5 juta juta produksi garmen dan 55 juta meter kain per tahun.
Dalam operasionalnya, perusahaan mengeluarkan debit air 1.600 m3 per hari. Alhasil, keberadaan alat pendeteksi tersebut mampu memperkuat kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dengan mengevaluasi secara periodik kualitas air limbahnya.
Kepala BBTPPI Ali Murtopo Simbolon menyatakan saat ini perangkat deteksi, internet gateway, dan konstruksi peralatan sudah terpasang dan terhubung dengan dasbor sistem pengawasan daring BBTPPI sehingga bisa dipantau tiap parameter.
“Tahap selanjutnya adalah kalibrasi sensor serta melihat uji performa alat dan konektivitasnya. Melalui rangkaian alat ini kami berharap menjadi solusi alternatif dalam pilihan sistem pemantauan kualitas air limbah secara terus menerus,” kata Ali.
Dia menambahkan bahwa ke depan BBTPPI akan mengembangkan sistem monitoring air limbah dengan menerapkan teknologi kecerdasan artifisial untuk implementasi penggunaan kembali (reuse) air dari instalasi pengolahan air limbah.