Bisnis.com, JAKARTA – Sektor perdagangan dipandang sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi paling menjanjikan selama masa pemulihan.
Selain bisa mendatangkan devisa dari aktivitas ekspor, sektor ini menjadi pintu pembuka untuk masuknya investasi.
“Outlook perdagangan global tahun ini sangat menjanjikan. Bila Indonesia bisa memanfaatkan momentum tersebut, perdagangan tidak hanya akan mendatangkan devisa ekspor tetapi juga investasi berbagai jenis sektor ekonomi, khususnya industri manufaktur karena terdapat tren rekonfigurasi supply chain global pascapandemi,” kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani, Selasa (26/1/2021).
Shinta mengatakan keberhasilan dari agenda perdagangan sebagai motor masuknya investasi tidak bisa dicapai secara otomatis. Dia mencatat ada pekerjaan rumah perbaikan iklim berusaha di Tanah Air yang nantinya akan menentukan efisiensi rantai pasok.
“Bolanya sekarang di pemerintah, mau gerak cepat atau tidak meratifikasi kesepakatan dagang yang potensi dan menjalankan reformasi di dalam negeri untuk mengambil peluang ini,” kata dia.
Dia mengatakan kehadiran perjanjian dagang pun bisa mengurangi tren proteksionisme yang berkembang selama pandemi.
Baca Juga
Dengan demikian, perdagangan yang dijalin Indonesia dengan mitra tidak akan sebatas jual-beli transaksional, tetapi juga mencakup kemudahan akses produk yang mendorong penghiliran industri.
“Negara mitra tidak bisa seenaknya menambahkan measures yang lebih restriktif karena ada ketentuan WTO. Inilah kenapa Indonesia perlu mengamankan kesepakatan dagang, agar ada akses pasar dan investasi tetap stabil dan terjamin meski ada tambahan tarif dan hambatan nontarif,” ujarnya.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebutkan perjanjian perdagangan merupakan mekanisme perekonomian yang penting bagi Indonesia. Tanpa mekanisme tersebut, Indonesia bakal kesulitan menjual barang ke negara lain. Indonesia pun kini harus menghadapi era baru di mana kolaborasi antarnegara akan menggusur kompetisi.
“Untuk bisa membesarkan ekspor, kita harus membuka pasar kita. Ini sudah ditunjukkan oleh negara-negara yang bergabung dalam TPP [Trans Pacific Partnership],” kata Lutfi, Selasa (26/1/2021).
Kolaborasi ini pun diperlukan Indonesia untuk penghiliran industri. Karena itu, dia memastikan arus barang untuk aktivitas industri bakal dijamin agar konsumsi dan investasi terjaga.