Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengemukakan bahwa perdagangan merupakan ujung tombak dalam lahirnya komitmen investasi.
Ibarat proses pendekatan, dia mengatakan perdagangan merupakan tahap penjajakan yang akan menentukan masuknya investasi ke Indonesia.
“Tak kenal maka tak sayang, perdagangan dalam hal ini seperti proses pendekatan. Apa yang kita punya dan apa yang calon mitra miliki lalu saling jatuh hati dan melahirkan komitmen yang disebut investasi dan ujungnya adalah industrialisasi,” kata Lutfi dalam Bisnis Indonesia Business Challenges 2021 bertajuk Akselerasi Pemulihan Ekonomi, Selasa (26/1/2021).
Lutfi sendiri mengemukakan bahwa sektor perdagangan menjadi salah satu yang paling terimbas pandemi. Meski target realisasi investasi yang dipatok pemerintah tercapai, kinerja perdagangan luar negeri sepanjang 2020 mengalami penurunan.
Ekspor RI tercatat mengalami koreksi 2,61 persen dan impor turun 17,34 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Menghadapi 2021, Lutfi mengatakan perlu perbaikan pada struktur produksi dan konsumsi di dalam negeri yang berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga
“Kalau konsumsi terganggu, produksi terganggu, pertumbuhan ekonomi pada 2021 akan terimbas langsung. Jadi bagaimana kita perbaiki struktur tersebut,” kata dia.
Guna mencegah terjadinya hal ini, Lutfi berkomitmen akan menjamin arus barang baku dan penolong kembali normal atau lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Dengan demikian, aktivitas industri tidak mengalami kendala.
“Kalau industri siap, konsumsi harus siap. Ini hal yang harus saya bicarakan dengan Kementerian Perindustrian dan terpenting ke Kementerian Keuangan karena kita memerlukan insentif, tak hanya finansial tetapi juga yang bisa mendorong pulihnya kepercayaan pasar,” kata Lutfi.
Acara webinar Bisnis Indonesia Business Challenges 2021 didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan, BNI, Bank BTN, Toyota Indonesia, Telkom, Bank Mandiri, Bank Mayapada, Summarecon, dan Bukaka.