Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa kontribusi pertumbuhan ekonomi mayoritas dikontribusi oleh konsumsi sebesar 57 persen sampai 60 persen, sementara investasi hanya 30 persen.
Bahlil menganalogikan konsumsi bisa terjadi apabila ada daya beli. Itu bakal terwujud kalau ada kepastian pendapatan dari masyarakat.
“Pendapatan itu bisa ada kalau ada lapangan kerja. Itu tidak hanya kita suruh masyarakat kita untuk menjadi PNS, tentara, atau pejabat BUMN,” katanya pada acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2021 secara daring, Selasa (26/1/2021).
Bahlil menjelaskan bahwa karena tidak bisa hanya mengandalkan dari lapangan pekerjaan yang disediakan oleh negara, maka perlu peran swasta. Keterlibatan mereka yaitu dengan cara investasi.
“Secara subjektif, saya katakan investasi adalah sumber pintu masuk untuk konsumsi yang masif,” jelasnya.
Sementara itu, target investasi pada 2020 mencapai target. Dari perubahan target menjadi Rp817,2 triliun, BKPM mendapat Rp826,2 triliun atau 101,1 persen.
Berdasarkan catatan BKPM, pada kuartal I/2020 capaian PMA sebesar Rp98 triliun dan PMDN Rp112,7 triliun. Kuartal II perolehan PMA dan PMDN turun. Asing Rp97,6 triliun dan dalam negeri Rp94,3 triliun.
Lalu periode selanjutnya saat pemerintah mulai mengurangi pembatasan sosial, realisasi naik. PMA lebih tinggi dari PMDN yaitu Rp106,1 triliun dan Rp102,9 triliun.
Kuartal akhir tahun ketika UU Cipta Kerja disahkan dan kepastian adanya vaksin kembali membuat PMA lebih tinggi dari PMDN. Besaran modal asing Rp111,1 triliun dan dalam negeri Rp103,6 triliun.
Kunci Pemulihan Ekonomi, Investasi atau Konsumsi? Ini Jawaban Bos BKPM
Secara subjektif, Kepala BKPM memilih investasi. Pasalnya, investasi sumber pintu masuk untuk konsumsi yang masif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Jaffry Prabu Prakoso
Editor : Hadijah Alaydrus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Pembaruan JP Morgan untuk Jasa Marga (JSMR)
2 jam yang lalu