Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efek PPKM, Konsumsi Rumah Tangga Diprediksi Sulit Rebound

Menurutnya, mobilitas masyarakat yang masih rendah ini akan memicu konsumen untuk menahan belanja, yang seharusnya sudah mulai mengalami peningkatan pada awal tahun ini.
Petugas Satpol PP Kota Semarang menutup tempat usaha yang melanggar ketentuan PPKM, Rabu (13/1/2021). JIBI/Bisnis- Muhammad Faisal Nur Ikhsan
Petugas Satpol PP Kota Semarang menutup tempat usaha yang melanggar ketentuan PPKM, Rabu (13/1/2021). JIBI/Bisnis- Muhammad Faisal Nur Ikhsan

Bisnis.com, JAKARTA - Konsumsi masyarakat diperkirakan belum akan meningkat meski program vaksinasi telah mulai bergulir pada awal 2021.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan hal ini dipicu oleh mobilitas masyarakat yang rendah sejalan dengan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali.

Menurutnya, mobilitas masyarakat yang masih rendah ini akan memicu konsumen untuk menahan belanja, yang seharusnya sudah mulai mengalami peningkatan pada awal tahun ini.

"[PKMM] ini menunda lagi masyarakat yang tadinya pada Desember 2020 sudah ada pergerakan yang hampir kembali ke titik baseline atau positif, tapi ada PPKM dan virus baru menjadi tantangan di 2021," katanya dalam video conference, Senin (18/1/2021).

Bhima menjelaskan perlambatan konsumsi dikarenakan masyarakat kelas menengah ke atas masih menahan belanja. Kelas masyarakat ini hanya berjumlah 20 persen dari total populasi, namun konsumsinya hampir mencapai 50 persen dari total konsumsi masyarakat Indonesia.

"Kalau dilihat dari tipe konsumen sebenarnya yang membuat ekonomi sedikit macet adalah karena kelas paling atas yang paling khawatir terhadap pandemi, mereka juga melek terhadap informasi sehingga bereaksi menempatkan dana di bank," katanya.

Namun demikian, Bhima mengatakan di tengah penurunan konsumsi, sebagian besar masyarakat yang harus tinggal dan bekerja di rumah akibat pandemi Covid-19 masih melakukan transaksi secara digital.

Hal ini tercermin dari data WeAreSocial pada Juli 2020, yang menunjukkan bahwa transaksi e-commerce di Indonesia selama pandemi Covid-19 meningkat sebesar 30 persen, lebih tinggi dari rata-rata dunia yang tumbuh sebesar 18 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper