Bisnis.com, JAKARTA – Circle K Kanada tengah menjajaki pengambilalihan Carrefour SA di Prancis dengan kesepakatan senilai US$20 miliar. Lalu, akankah langkah tersebut akan berpengaruh terhadap bisnis PT Carrefour Indonesia?
Berdasarkan sumber Bloomberg, proposal awal Couche-Tard, pemilik Circle K, menilai perusahaan Prancis itu sekitar 20 euro per saham. Hal tersebut akan mewakili sekitar 29 persen premium dari harga penutupan perdagangan hari Selasa.
Kabar tersebut membawa saham Carefour naik hingga 14 persen di Paris pada Rabu (13/1/2021) yang diperdagangkan di bawah 18 euro. Sebaliknya, Couche-Tard sendiri malah tergelincir 2,2 persen setelah laporan Bloomberg terkait pembicaraan tersebut, dengan nilai hampir US$36 miliar.
Couche-Tard mengonfirmasi bahwa mereka telah memulai diskusi eksplorasi pada kesepakatan dengan Carrefour. Kendati begitu, pembicaraan tersebut belum mengarah pada transaksi. Kedua belah pihak melihat ruang negosisasi harga akhir.
Akhir-akhir ini, fokus perusahaan berada di wilayah AS dan Asia Pasifik, di mana pihaknya mencoba untuk membeli Caltex Australia Ltd. yang sebelumnya memutuskan untuk tidak menawarkan revisi selama pandemi Covid-19.
Carrefour mengoperasikan lebih dari 2.800 supermarket dan 703 hipermarket format besar di Eropa. Sementara itu, di Amerika Latin, memiliki toko di wilayah Argentina dan Brasil.
Baca Juga
Perusahaan tersebut memiliki sekitar 320.000 pekerja secara global dan menjadi pemberi kerja swasta terbesar di Prancis. Ritel tersebut menghasilkan sekitar setengah penjualannya dari pasar domestik. Sehingga, pengambilalihan perusahaan-perusahaan penting oleh pihak asing sensitif secara politik.
Couche-Tard memiliki jaringan lebih dari 9.000 toko serba ada di Amerika Utara, yang sebagian besar juga menawarkan ritel bahan bakar. Itu juga memiliki sekitar 2.700 lokasi di Eropa pada Oktober tahun lalu.
Adapun setiap transaksi akan menambah US$ 182 miliar dari kesepakatan yang diumumkan di industri ritel selama 12 bulan terakhir, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Operator toko serba ada telah berkembang ke industri supermarket, termasuk di Inggris, di mana TDR Capital bekerja sama dengan pengusaha pompa bensin di belakang EG Group pada bulan Oktober untuk mengakuisisi saham mayoritas toko Asda dari Walmart Inc.
Sebagai pelopor format hipermarket, Carrefour kalah pada beberapa tahun terakhir karena Leclerc SA dan discounters Jerman di Prancis, terjun ke pasar luar negeri seperti Amerika Latin dan China.
Menanggapi hal tersebut, Vice President Corporate Communication Trans Retail Indonesia Satria Hamid menjelaskan Carrefour Indonesia secara entitas sudah berbeda dengan Carrefour yang berlokasi di Prancis.
"Secara entitas bisnis tidak mempunyai pengaruh karena sejak 2013 kepemilikian Carrefour di Indonesia sudah menjadi milik pengusahan nasional, Chairul Tanjung seluruhnya," kata Satria Hamid saat dikonfirmasi Bisnis Kamis (14/1/2021).
Chairul Tanjung, pengusahan Indonesia terkaya nomor 9 versi Forbes 2020 tersebut telah menggenapkan akuisisi 100 persen saham Carrefour Indonesia dengan membeli sisa 60 persen saham senilai US$750 juta melalui CT Corp.
Saat itu disebut-sebut sebagai akuisisi terbesar bidang ritel di Indonesia. Harga yang pantas untuk sebuah perusahaan dengan omzet Rp13,75 triliun di 2011.
"Ini merupakan fenomena revolusi industri ritel itu sendiri, di mana sebuah perusahaan asing 100 persen akhirnya dapat dimiliki oleh pengusaha lokal nasional," katanya.
Oleh karena itu, dia mengatakan sejak 2013, pengembangan korporasi Carrefour menggunakan bendera Transmart di seluruh Indonesia. Secara periodik perseroan juga terus me-remodelling toko-toko Carefour menjadi Transmart di seluruh penjuru Tanah Air.
"Ini masih akan berproses terus, tetapi toko baru sudah menggunakan brand Transmart dengan konsep bisnis four-in-one," jelasnya.
Menurutnya, konsep tersebut dapat dikatakan sebagai paradigma baru bagi Carrefour Indonesia karena sebelumnya Carrefour hanya sebatas toko ritel.
Setelah berganti konsep Transmart, jaringan Carrefour akan diramu menjadi tempat tak hanya untuk berbelanja, tetapi juga gaya hidup seperti bermain, kulineran, hingga menonton. Dia mengklaim konsep tersebut telah diterima banyak dari kalangan masyarakat.