Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran pada kuartal IV/2020 mengalami kontraksi yang lebih dalam jika dibandingkan dengan kinerja pada kuartal III/2020.
BI memprediksi indeks penjualan eceran pada kuartal IV/2020 turun -17,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Kontraksi ini lebih dalam jika dibandingkan dengan kuartal III/2020 sebesar -10,1 persen yoy.
Kinerja pada periode tersebut pun sangat berbanding jauh dari kuartal IV/2019 yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,5 persen yoy.
“Menurunnya kinerja penjualan eceran pada kuartal IV/2020 terutama terjadi pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi, serta makanan, minuman, dan tembakau masing-masing -35,2 persen yoy dan -8,2 persen yoy,” tulis BI dalam laporannya, Selasa (12/1/2021).
BI menyebut, penurunan kinerja tersebut disebabkan oleh tertahannya konsumsi masyarakat, khususnya saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid II hingga minggu kedua Oktober 2020 di Jakarta.
Selain itu, adanya demonstrasi sepanjang Oktober dan November di beberapa kota besar cakupan survei juga ikut memengaruhi kinerja penjualan ecceran pada periode tersebut.
Baca Juga
Di samping itu, pemerintah juga melakukan pengetatan aktivitas masyarakat berkaitan dengan momentum liburan Natal dan tahun baru, mulai 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2020.
Kebijakan ini pun diikuti oleh kebijakan sejumlah daerah dalam melakukan pembatasan jam operasional sejumlah pusat perbelanjaan, restoran, dan kegiatan berkumpul.
Lebih lanjut, responden juga menyatakan bahwa kondisi cuaca yang kurang mendukung juga menyebabkan penurunan penjualan ecceran pada kuartal terakhir tahun 2020.