Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) optimistis permintaan batu bara tahun ini lebih baik dari tahun lalu.
Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia mengatakan, permintaan batu bara pada 2020 menurun akibat pandemi Covid-19. Namun, ia optimistis permintaan batu bara tahun ini berpotensi meningkat seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian.
"Tahun 2021 dengan vaksin pasti ekonomi akan lebih baik dari 2020. Jadi demand energi akan meningkat di 2021. Kami optimistis permintaan akan lebih bagus dari 2020," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (5/1/2021).
Baca Juga
Potensi peningkatan permintaan batu bara Indonesia juga didorong dengan adanya perjanjian kerja sama antara Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA) dengan CCTDA (China Coal Transportation and Distribution). Dalam kerja sama ini, importir batu bara China menyepakati pembelian batu bara Indonesia sebesar 200 juta ton pada 2021 dengan nilai kesepakatan US$1,46 miliar atau setara Rp20,6 triliun.
Namun demikian, potensi tersebut akan bergantung pada kebijakan kuota impor batu bara Pemerintah China.
"Itu sangat tergantung dengan regulasi China. Tahun ini apakah mereka mau relaksasi kuota impornya atau tidak. Kalau kuota impor 2021 lebih besar dari 2020, peluang kesepakatan tadi memang bisa meningkat," kata Hendra.