Bisnis.com, JAKARTA — Setelah adanya dorongan untuk memacu penghiliran batu bara, ketersediaan pasar menjadi salah satu yang perlu didorong pemerintah kepada para pengusaha batu bara.
Ketua Komite Tetap Bidang Mineral dan Batu Bara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Dharma Djojonegoro mengatakan bahwa selama ini produk batu bara masih ditujukan untuk memasok kebutuhan pembangkit.
Menurutnya, para pengusaha telah memahami betul karakteristik pasar dan fluktuasi harga pada komoditas batu bara terutama untuk keperluan kelistrikan.
"Kalau disuruh jual metanol itu suatu different market dan different dynamic," katanya dalam sebuah webinar, Selasa (27/10/2020).
Penghiliran produk batu bara yang disiapkan pemerintah, katanya, masih memerlukan sejumlah bantuan karena perubahan tersebut dinilai masih cukup menantang.
Industri batu bara, telah mampu menjadi penyumbang penerimaan negara bukan pajak terbesar kedua di Indonesia dengan realisasi senilai Rp45 triliun pada 2019.
Baca Juga
Selain itu, sektor batu bara telah memberi efek berganda dengan mampu menyerap ribuan pekerja di pertambangan dan ratusan orang yang bekerja di pembangkit listrik.
"Jadi, saya kira sesuatu yang akan perlu support pemerintah untuk bisa melakukan transisi buat PLTU [pembangkit listrik tenaga uap] menjadi sebagaian besar chemical," kata Dharma.