Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah di China tengah mengkaji rencana untuk mendorong Ant Group Co. mendivestasikan sahamnya dari perusahaan keuangan.
Seorang sumber yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan hal itu bertujuan agar monopoli entitas usaha Grup Alibaba ini di sektor keuangan China berkurang.
“Rencananya termasuk untuk memaksa Ant menjual beberapa kepemilikan saham minoritas di sejumlah perusahaan, seperti bisnis terkait perbankan, sebagai upaya dari agensi watchdog pemerintah untuk mengatur holding perusahaan keuangan,” kata sumber tersebut seperti dikutip Bloomberg, Jumat (1/1/2021).
Sampai dengan berita ini diturunkan, juru bicara Ant masih menolak memberikan konfirmasi ketika dimintai komentar.
Adapun, China tengah menginvestigasi “kerajaan teknologi” Jack Ma, termasuk perusahaan pionir raksana e-commerce Alibaba Group Holding Ltd.
Pasalnya, rencana Ant selaku anak usaha Alibaba untuk melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering/IPO bernilai jumbo senilai US$35 miliar menyadarkan pemerintah China bahwa terjadi perubahan lansekap di bisnis berbasis daring (online).
Baca Juga
Walaupun IPO itu batal, Ant diminta oleh Bank Sentral China (PBoC) untuk membentuk rencana kerja dan merombak bisnisnya dalam waktu dekat.
Selain itu, regulator China juga meminta Ant membentuk perusahaan holding untuk lini bisnis wealth management, pinjaman konsumen, asuransi, jasa pembayaran, dan MYbank.
Di bawah struktur seperti itu, bisnis Ant akan mendapat banyak batasan. Selain bakal memaksa perseroan melepas saham di beberapa perusahaan, aturan itu juga bakal membatasi kemampuan Ant memberikan pinjaman yang besar seperti beberapa tahun belakangan.
Seorang sumber lagi mengatakan total investasi minoritas Ant di perusahaan keuangan saat ini belum melebihi batas dari pemerintah sebesar 15 persen dari aset bersih. Ant memegang saham di bank BUMN China yaitu Postal Savings Bank of China Co. dan 30 persen saham di MYbank.
“Aset-aset itu tidak perlu dijual untuk memenuhi aturan pembentukan holding perusahaan keuangan, walaupun bisa saja terjadi kalau regulasi diperketat,” ujar sumber tersebut.
Pada November 2020, pemerintah China mengeluarkan aturan mewajibkan perusahaan nonkeuangan yang memiliki kendali setidaknya atas 2 perusahaan keuangan untuk memiliki lisensi holding. Sementara, aturan mengenai holding perusahaan keuangan itu saat ini masih dikaji.