Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan anggaran perumahan terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dinilai membawa optimisme sektor properti tahun depan.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi Perbankan & Pembiayaan DPP Realestat Indonesia (REI) Umar Husin mengatakan pihaknya tetap optimistis sektor properti tahun depan akan membaik meskipun dampak covid selama 2020 ini sangat besar bagi setiap industri.
"Tahun 2021 kami tetap opsitimis hal-hal terbaik, karena pemerintah pada 2021 menaikkan anggaran pembiayaan rumah subsidi 157.500 unit. Itu menurut kami signifikan, tahun 2020 hanya 100.000 unit saja," ujarnya pada Jumat (25/12/2020).
Optimisme juga dikarenakan adanya vaksin yang akan dilaksanakan yang menyebabkan situasi ekonomi bangkit.
Menurutnya, dalam situasi normal, optimisme 2021 akan bagus dalam situasi normal sangat bagus prospeknya dari segi suplai dan demand. Pasalnya, saat ini, demand lebih tinggi dari suplai sehingga pengembang keteteran.
"Sekarang suplainya sedikit. Kalau tahun depan situasinya membaik, suplainya akan seimbang. Lalu juga SMF [PT Sarana Multigriya Finansial] tahun depan berencana membiayai perumahan," tutur Umar.
Sepanjang tahun ini bisnis properti mengalami tekanan hebat terutama akibat pandemi Covid-19. Meski demikian,, perumahan tapak terbukti masih menjadi subsektor properti yang paling tahan banting.
Di tengah, kondisi bisnis properti yang tertekan, perumahan tapak menjadi pilihan bagi pengembang untuk tetap menjaga cash flow sambil “akrobat” melakukan berbagai gimmick agar penjualan tetap berjalan dalam kondisi buyer’s market.