Bisnis.com, JAKARTA – Laporan Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) mencatat realisasi investasi sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp4,55 triliun hingga kuartal III/2020.
Kinerja tersebut bersumber pada PMA, PMDN, dan kredit investasi dengan alokasi 87,33 persen dari target tahun ini sebesar Rp5,21 triliun.
"Pengolahan dan budidaya adalah bidang usaha dengan kontribusi tertinggi dalam realisasi investasi, dengan proporsi masing masing 29,53 persen dan 29,22 persen," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti melalui siaran pers, Kamis (17/12/2020).
Artati menjelaskan realisasi investasi yang bersumber dari PMA sampai dengan triwulan III 2020 didominasi oleh 5 negara yaitu dari China, Singapura, Thailand, India, dan Jepang. Total investasi kelima negara tersebut mencapai Rp1,15 triliun atau 89,17 persen dari nilai total PMA.
Sementara itu, ada 5 provinsi yang menjadi tujuan utama investasi yaitu Jawa Timur, DKI Jakarta, Lampung, Maluku, dan Jawa Barat.
"Nilai investasi pada kelima provinsi tersebut mencapai Rp2,71 triliun atau 59,41 persen dari total realisasi investasi," sebutnya.
Artati menargetkan investasi sektor kelautan dan perikanan selama 2020-2024 senilai Rp29,02 triliun. Dia berharap investasi tersebut bisa meningkatkan daya saing produk kelautan dan perikanan Indonesia hingga berdampak pada peningkatan nilai ekspor.
”Tentu perlu sinergitas dengan berbagai pihak agar kebijakan ini bisa bermanfaat bagi semua masyarakat," pungkasnya.
Secara umum, realisasi investasi nasional pada kuartal III/2020 sebesar Rp209 triliun atau meningkat 8,9 persen dari kuartal sebelumnya senilai Rp191,9 triliun.
Angka tersebut lebih besar 1,6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019 dengan investasi sebesar Rp205,7 triliun. Secara kumulatif sepanjang periode Januari-September 2020, kinerja realisasi investasi Indonesia tercatat mencapai Rp611,6 triliun dan mampu menyerap 861.581 orang tenaga kerja.