Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KKP: Konsumen Semakin Sadar Keamanan Pangan

Ditjen PDSPKP telah melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha baik skala mikro, kecil, menengah dan besar untuk dapat melakukan pengolahan produk perikanan dengan menerapkan good manufacturing practise (GMP) dan standard sanitation operating procedure (SSOP).
Nelayan melakukan aktivitas di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Himawan L. Nugraha
Nelayan melakukan aktivitas di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Himawan L. Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan konsumen perikanan baik di dalam negeri maupun mancanegara semakin sadar terhadap keamanan pangan.

"Ekspor yang prima dicirikan memiliki daya saing tinggi di pasar global, aman dan berkualitas, bernilai tinggi, serta mampu ditelusuri asal bahan baku yang digunakan dari praktik-praktik yang bertanggung jawab dan legal," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Artati Widiarti, dikutip dari Antara, Rabu (16/12/2020).

Menurutnya, peningkatan kesadaran ini harus diikuti dengan sistem jaminan mutu pangan yang kredibel untuk dapat mengelola produk dari hulu ke hilir secara efektif dan efisien.

Artati mengemukakan terkait faktor menyangkut mutu pangan, terdapat dua peraturan perundang-undangan yang menjadi rujukan utama, yaitu UU Perikanan dan UU Pangan.

Keduanya disebutnya mempunyai turunan regulasi terkait jaminan mutu dan nilai tambah, serta keamanan pangan produk kelautan dan perikanan.

Sampai saat ini, Ditjen PDSPKP telah melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha baik skala mikro, kecil, menengah dan besar untuk dapat melakukan pengolahan produk perikanan dengan menerapkan good manufacturing practise (GMP) dan standard sanitation operating procedure (SSOP).

GMP dan SSOP adalah metode operasi terstruktur yang dikenal secara internasional dalam membantu industri makanan dan minuman termasuk hasil perikanan, untuk mengindentifikasi resiko keamanan pangan, mencegah bahaya dalam keamanan pangan, serta kesesuaian hukum.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan ad interim Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor perikanan sebesar 1.739 ton dan menyerahkan sertifikat kesehatan kepada eksportir di Pelabuhan New Priok Container Terminal, Jakarta Utara, Kamis (10/12/2020).

"Kita patut berbangga di situasi Covid-19 ini ekspor perikanan tumbuh 8,74 persen dari segi volume dan tumbuh 8,09 persen dari sisi nilai," kata Syahrul.

Syahrul memaparkan berdasarkan data Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan (BKIPM) Jakarta II selama periode Januari-10 Desember 2020, volume ekspor perikanan mencapai 388.655 ton. Angka ini tumbuh 8,74 persen dibanding periode yang sama 2019 sebanyak 357.402 ton.

Tak hanya itu, dia mengatakan dari sisi nilai ekspor juga mengalami peningkatan sebesar 8,09 persen dengan total Rp20,57 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper