Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membentuk sistem informasi tol laut (Sitolaut) guna menjadi menyokong sukses pelaksanaan program subsidi angkutan barang tol laut. Melalui aplikasi ini, seluruh pemangku kepentingan tol laut dapat saling mengawasi dan terbentuk transparansi.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Antoni Arif Priadi mengungkapkan Sitolaut ini telah melalui berbagai langkah mulai dari penilaian hingga pengetesan oleh perwakilan shipper dan consignee.
"Kami telah melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis pada 10 pelabuhan singgah tol laut pada pekan ke-3 dan ke-4 November 2020 di Makassar, Tahuna, Padang, Ambon, Timika, Saumlaki, Natuna, Aceh, Kupang, dan Nabire," jelasnya, Selasa (15/12/2020).
Dia menjelaskan sebelumnya, penerapan sistem aplikasi penunjang tol laut sebelumnya dilaksanakan dengan logistic communication system (LCS) pada 2019, seiring penambahan fitur baru dan pengembangan kemudahan pelayanan khusus tol laut diubah jadi Sistem informasi tol laut atau (Sitolaut).
Antoni menerangkan pengembangan aplikasi membuat pelayanan tak hanya melalui situs daring tetapi dapat menggunakan aplikasi mobile. Pada progres pengembangannya, aplikasi Sitolaut dibuat guna menunjang operasional tol laut dan pengiriman barang.
"Pada sitol laut pergerakan barang dari supplier hingga reseller dapat terlacak dan juga aplikasi bisa melihat pergerakan kapal dan monitoring disparitas harga di lapangan," katanya.
Baca Juga
Lebih jauhnya, Antoni mengklaim pengawasan melalui Sitolaut menunjukkan komitmen semua instansi dari pengangkutan, perdagangan, hingga distribusi barang.
"Semua bisa bersinergi, cepat terpercaya transparan dan terstandardisasi serta biaya yang minimal sehingga bisa meningkatkan konektivitas di daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan [3TP]," katanya.