Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memulai persiapan pembangunan jalan tol Serang—Panimbang Seksi 3 ruas Cileles—Panimbang sepanjang 33 kilometer yang menjadi porsi pemerintah.
Hal itu ditandai dengan penandatangan kontrak paket pekerjaan pembangunan jalan tol Serang—Panimbang Seksi 3 senilai Rp4,50 triliun.
Kontrak pembangunan dilaksanakan antara Kementerian PUPR dan kontraktor Sino Road and Bridge Group Co. Ltd. di Kantor Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Banten yang disaksikan oleh Plt. Inspektur Jenderal Widiarto, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Danang Parikesit, Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk. Agung Budi Waskito, dan Direktur Utama PT Adhi Karya (Tbk) Entus Asnawi M.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meminta agar kontraktor pelaksana untuk dapat mempercepat pembangunan konstruksi ruas Cileles—Panimbang. Pemerintah tidak memiliki agenda khusus untuk melakukan groundbreaking tanda dimulainya pembangunan jalan tol tersebut.
“Kita harus memakai langgam Kementerian PUPR yang cepat. Pembebasan lahan sudah siap sekitar 78 persen untuk 33 km sehingga tidak ada alasan untuk menunda pembangunan. Tidak perlu ada seremoni groundbreaking, yang penting pembangunan bisa segera kita mulai dan selesaikan,” kata Menteri Basuki melalui siaran persnya, Rabu (26/11/2020).
Seksi 3 ruas Cileles—Panimbang merupakan bagian terakhir dari paket pekerjaan jalan tol Serang—Panimbang sepanjang 83,67 km.
Jalan tol ini secara keseluruhan terbagi menjadi tiga seksi, yakni Seksi 1 Ruas Serang—Rangkasbitung sepanjang 26,50 km, Seksi 2 Rangkasbitung—Cileles 24,17 km, dan Seksi 3 Cileles—Panimbang 33 km.
Untuk seksi 3, porsi BUJT terbagi menjadi 55 persen milik Sino Road & Bridge Co. Ltd. dan masing-masing 22,5 persen milik WIKA dan ADHI.
Pembangunan ruas tol Serang—Panimbang dikerjakan dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dengan nilai investasi Rp5,33 triliun.
Proyek ini terdiri dari Seksi 1—2, porsi PT Wijaya Karya Serang Panimbang, sedangkan Seksi 3 menjadi porsi pemerintah dengan target seluruhnya beroperasi pada 2023. Saat ini progres pembangunan pada ruas Serang—Rangkasbitung hingga November 2020 mencapai 84,18 persen.
“Kita perlu bekerja lebih keras, lebih cepat, dan lebih fokus, supaya bisa selesaikan dengan sebaik-baiknya. Kita ingin turut menggerakkan ekonomi nasional yang mempunyai tantangan lebih berat ke depan,” ujar Menteri Basuki.