1. Ini Empat Keunggulan Pelabuhan Patimban Versi ALFI
Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyebutkan, Pelabuhan Patimban diharapkan menjadi layanan rantai pasokan terintegrasi pertama atau the first integrated supply chain port di Indonesia, bukan saja dari sisi pelabuhannya tetapi dari operatornya.
Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan dengan dukungan area dari sisi daratnya seluas sekitar 360 Ha, Pelabuhan Patimban bakal memberikan manfaat lebih bagi perusahaan dan pengguna jasanya.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Aduh! Angka Pengangguran Indonesia Naik 2,67 Juta Orang Gara-Gara Covid-19
Angka pengangguran di Indonesia bertambah sebanyak 2,67 juta orang menjadi 9,77 juta orang, dipicu oleh pandemi Covid-19 yang melumpuhkan sektor-sektor ekonomi.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa tambahan angkatan kerja baru 2,36 juta orang dan penurunan lapangan kerja yang diciptakan oleh Covid-19 adalah 0,31 juta orang.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Luhut Bawa Investasi Rp28 T dari Negeri Trump, Sektor Ini Paling Potensial Dibiayai
Kunjungan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ke Amerika Serikat (AS), Kamis (19/11/2020) menghembuskan kabar baik untuk SWF Indonesia.
United States International Development Finance Corporation (DFC, salah satu pengelola Sovereign Wealth Fund (SWF) milik pemerintah AS berjanji akan datang menanamkan modal ke dalam negeri.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Permintaan Pembeli Utama Lesu, Batu Bara Indonesia Mencari Pasar Baru
Industri batu bara dalam negeri tengah dihadapkan pada tantangan menurunnya permintaan batu bara global.
Lemahnya permintaan dipengaruhi adanya kebijakan pembatasan impor oleh dua konsumen utama batu bara dunia, yakni India dan China, yang lebih memprioritaskan pemanfaatan batu bara produksi dalam negeri.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Joglosemar Makin Semarak Mulai 2023, Ada Apa?
Setelah 11 tahun berlalu sejak pembangunan proyek tol Semarang—Solo dimulai pada 2009 dan tuntas 2011, kini pemerintah melanjutkan pembangunan jalan tol di wilayah segitiga emas yaitu Semarang—Solo—Yogyakarta dengan target selesai dibangun pada 2023.
Pada September lalu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah menandatangani kontrak atau perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) dengan PT Jogjasolo Marga Makmur yang menjadi badan usaha jalan tol ruas Solo—Yogyakarta—Yogyakarta International Airport Kulonprogo sepanjang 96 kilometer. Proyek ini dibangun di dua wilayah yaitu 35 kilometer di Jawa Tengah dan 61 kilometer di DIY.
Baca berita selengkapnya di sini.