Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Negara Terkontraksi, Defisit APBN di Oktober Tembus 4,67 Persen

Realisasi defisit tersebut dipicu oleh kinerja pendapatan negara yang hanya sebesar Rp1.276,9 triliun atau terkontraksi 15,4 persen dibandingkan periode sama yang lalu sebesar Rp1.508,5 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat tiba di depan Ruang Rapat Paripurna I untuk menghadiri Pembukaan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat tiba di depan Ruang Rapat Paripurna I untuk menghadiri Pembukaan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi defisit APBN sampai dengan Oktober 2020 sebesar Rp765,9 triliun atau 4,67 persen. Angka ini semakin mendekati batas defisit APBN 2020 yang dipatok sebesar 6,34 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa realisasi defisit tersebut dipicu oleh kinerja pendapatan negara yang hanya sebesar Rp1.276,9 triliun atau terkontraksi 15,4 persen dibandingkan periode sama yang lalu sebesar Rp1.508,5 triliun.

Kondisi pendapatan yang terus terkontraksi ini berbanding terbalik dengan realisasi belanja negara yang sampai Oktober 2020 tumbuh 13,6 persen atau senilai Rp2.041,8 triliun.

"Adanya pendapatan yang Rp1.276 triliun tetapi belanja yang sebesar Rp2.041,8 triliun maka defisit 4,67 persen," kata Sri Mulyani, Senin (23/11/2020).

Adapun, realisasi defisit APBN tersebut telah mencapai 73 persen dari target keseluruhan tahun yang mencapai 6,34 persen dari PDB.

"Ini yang disebut tadi bahwa ini dalam konteks yang tadi G20 dimana Indonesia yang disebut melakukan fiskal support untuk ekonominya," jelasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper