Bisnis.com, JAKARTA – Pertamina EP Asset 4 Sukowati melakukan penggantian Single Point Mooring (SPM) di perairan Laut Jawa, tepatnya di Kabupaten Tuban. Selain dengan lancar, aman dan selamat, penggantian itu tidak sampai mengganggu aktivitas produksi.
Kegiatan yang direncanakan membutuhkan waktu 10 hari kerja tersebut, dengan masa persiapan 3 hari, dan pelaksaan penggantian 7 hari, berhasil diselesaikan tepat waktu pada 5-12 November 2020.
Penggantian SPM di Lapangan Sukowati ini bertujuan untuk meningkatkan keandalan fasilitas produksi untuk memastikan keberlangsungan proses produksi minyak mentah.
"Setelah dilakukan inspeksi berkala terhadap fasilitas produksi, didapati major finding dari SPM #1179 yang mengharuskan untuk diganti. Maka dari itu kami ganti SPM tersebut dengan SPM#3 dengan kapasitas 250.000 DWT," ujar Deddy Syam, General Manager Pertamina EP Asset 4 Sukowati seperti dikutip dalam siaran pers Pertamina, Sabtu (21/11/2020).
Deddy menambahkan bahwa pekerjaan penggantian SPM ini berjalan lancar dan tidak mengganggu produksi.
"Pelaksanaan swapping instalasi SPM #1179 eksisting dengan SPM #3 yang merupakan hasil refurbish dari aset yang ada sebelumnya, dapat dilaksanakan dengan lancar, zero oil spill, no accident, dan yang paling penting zero loss production opportunity dari Sukowati Field dengan menyiapkan contingency plan saat bad weather," jelas Deddy.
Baca Juga
Saat ini, produksi minyak Lapangan Sukowati secara year to date berkisar di angka 8.500 barel minyak per hari dan gas sebesar 12 Juta kaki kubik per hari.
"Alhamdulillah kami bersyukur bahwa aktifitas penggantian SPM tidak sampai harus menghentikan produksi, dan saat ini aktifitas produksi Sukowati Field kembali berjalan normal dan siap memenuhi target produksi yang telah ditetapkan," kata Deddy.
Selain itu, guna mendukung sinergi antar anak perusahaan Pertamina Persero, maka PT Pertamina EP Asset 4 yang berada dalam pengawasan SKK Migas menggandeng PT Elnusa untuk kegiatan penggantian SPM tersebut.
"Kami berharap sinergi positif ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi Pertamina secara holding sehingga bisa melewati kondisi tripple shock dengan aman dan bisa melanjutkan milestone organisasi yang sudah dicanangkan sebelumnya," pungkas Deddy.