Bisnis.com, JAKARTA - Keberadaan Pelabuhan Patimban disebut dapat membuat biaya logistik di wilayah Jawa Barat menjadi single digit. Adapun, berdasarkan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) di wilayah DKI Jakarta dan kawasan industri sekitarnya, biaya logistik sudah mencapai 13 persen.
Ketua DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi menuturkan Indonesia harus bersiap menghadapi 2025 ketika Asean Connectivity dilaksanakan. Menurutnya, logistic cost di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sudah mencapai 13 persen dari produk domestik bruto (PDB). Adanya Pelabuhan Patimban, seharusnya biaya logistik dapat lebih efisien.
"DKI Jakarta saat ini posisinya hampir 13 persen, sudah cukup efisien kacamata Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Ada Patimban bisa single digit, logistik di wilayah ini bisa jadi lebih efisien lagi, masuk 3 besar Asean," katanya, Jumat (20/11/2020).
Lebih lanjut, karena keberadaan jalan tol, Pelabuhan Patimban terangnya tak hanya melayani Jawa Barat tetapi juga Jawa Tengah dan Industrial Estate di daerah Batang. Saat ini terangnya, melalui jalan normal saja 2 jam 30 menit antara Patimban dan Batang, ketika sudah ada jalan tol dari Batang bisa hanya 1,5 jam ke Patimban.
Menurutnya, dengan jarak 60 Km, dari wilayah industri Jawa Barat biasa menempuh 5-6 jam menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Adapun ketika menuju Patimban diharapkan dapat hanya menempuh waktu 1 jam. Dengan demikian, efisiensi tak hanya dari logistik tetapi dari sisi bahan bakar minyak (BBM) juta.
"Kami setuju Tanjung Priok dan Patimban ini bisa berkolaborasi, saya bayangkan Patimban ini seperti Tanjung Pelepas, head to head dengan Singapura akhirnya kolaborasi berujung dihormati. Potensinya, bukan hanya Tanjung Priok bisa memimpin persaingan Asean," katanya.
Baca Juga
Dari sisi potensi industri terangnya, saat ini terdapat 22 kawasan industri di Jawa Barat yang siap dibangun. Keberadaan Patimban tentu akan dimanfaatkan oleh seluruh kawasan industri ini termasuk perjalanan dari Cirebon dan Bandung.