Bisnis.com, JAKARTA – Bank-bank penyalur dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan diminta bekerja keras tahun depan karena adanya kenaikan target mencakup 157.500 unit rumah bersubsidi.
"Itu [kenaikan target] mengharuskan semua bank pelaksana bekerja ekstra lebih keras dibandingkan dengan 2020," ungkap Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arief Sabaruddin melalui keterangan tertulis pada Selasa (17/11/2020).
Dia juga menegaskan kepada bank pelaksana yang akan bekerja sama pada 2021 harus lebih memperhatikan kualitas rumah dan ketepatan sasaran dari penyaluran dana FLPP.
Terkait dengan aplikasi Sistem Informasi KPR Sejahtera (SiKasep), bank-bank pelaksana FLPP diminta untuk semakin gencar dalam menyosialisasikan SiKasep dalam pemasaran produk mereka. "Bank pelaksana dalam melakukan promosi harus menyertakan untuk mempublikasikan SiKasep," kata Arief.
Tujuan sosialisasi SiKasep, lanjutnya, agar semua masyarakat mengetahuinya dan SiKasep dapat mencerminkan data ril di lapangan seberapa besar kebutuhan masyarakat akan rumah. "Dengan demikian, data backlog perumahan riil dan terlihat jelas.”
Sebelumnya penyaluran dana FLPP mencapai 99,12 persen jika dibandingkan dengan unit target yang ditetapkan oleh pemerintah sebanyak 102.500 unit.
Baca Juga
Tercatat per 12 November 2020, dana FLPP telah tersalurkan untuk 101.600 unit senilai Rp10,408 triliun, sehingga total penyaluran dana FLPP pada 2010-2020 sebanyak 757.202 unit atau senilai Rp54,77 triliun.