Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan bahwa keberadaan Pelabuhan Patimban sebagai pelengkap Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah lebih dahulu ada. Targetnya, kedua pelabuhan ini dapat mengejar capaian Pelabuhan Singapura.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjawab mengenai desas desus keberadaan Pelabuhan Patimban yang dapat mencaplok pasar kawasan industri yang sudah dipegang oleh Pelabuhan Tanjung Priok. Menurutnya, kedua pelabuhan ini saling melengkapi.
"Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Patimban itu komplementer, saling melengkapi, industri otomotif dari Karawang sampai ke Tanjung Priok butuh waktu 4 jam, sementara ke Patimban kalau tol sudah siap, bisa kurang dari 1 jam," jelasnya, Senin (16/11/2020).
Di sisi lain, sejumlah wilayah seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang pun tengah dikembangkan oleh Pemerintah dan nantinya kawasan itu menjadi pasar bagi Pelabuhan Patimban. Belum lagi sejumlah industri yang akan dikembangkan di sepanjang tol Cipali, di Subang, Majalengka, Sumedang hingga Cirebon.
Menhub melihat pada hari-hari tertentu akses menuju Pelabuhan Tanjung Priok mengantri, hal ini menyebabkan biaya logistik menjadi tidak efisien. Pembagian wilayah dapat menjadi pembeda kedua pelabuhan tersebut, wilayah Bekasi, Bogor, Tangerang hingga Banten bisa mengakses Pelabuhan Tanjung Priok.
Biaya logistik, terangnya, dapat lebih murah dan jauh lebih kompetitif, bagi industri di kawasan Timur Indonesia untuk beraktivitas melalui Pelabuhan Patimban. Adapun aktivitas dari wilayah Barat Indonesia dikumpulkan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca Juga
"Dengan demikian, ini saling melengkapi, dua pelabuhan total berkapasitas 14 juta TEUs, sementara Pelabuhan Singapura 32 juta TEUs. Kedua pelabuhan bisa saling melengkapi," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan salah satu alasan pembangunan Pelabuhan Patimban secara bertahap yakni target 2021, 2023 dan 2027 karena mengikuti perkembangan permintaan dari peningkatan industri di sekitar kawasan tersebut.
"Kawasan industri Surya Cipta dikerjakan, jalan tol dibangun 2 tahun, kapasitas Patimban nanti dengan 3,7 juta TEUs, jalan tol sudah jalan," katanya.
Adapun akses sementara sebelum jalur tol selesai, Kemenhub sudah bersepakat dengan Kementerian PUPR membangun jalur menuju Patimban melalui pintu tol Dawuan dan arah pulangnya melalui jalur Pantura.