Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Pelabuhan Patimban vs Tanjung Priok, Menhub: Keduanya Saling Melengkapi

Menhub Budi Karya Sumadi menegaskan Pelabuhan Patimban dan Pelabuhan Tanjung Priok merupakan kombinasi ideal untuk saling melengkapi guna menyaingi Singapura.
Rinaldi Mohammad Azka
Rinaldi Mohammad Azka - Bisnis.com 16 November 2020  |  17:39 WIB
Pelabuhan Patimban vs Tanjung Priok, Menhub: Keduanya Saling Melengkapi
Foto udara proyek pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (23/6/2020). Bisnis - Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan bahwa keberadaan Pelabuhan Patimban sebagai pelengkap Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah lebih dahulu ada. Targetnya, kedua pelabuhan ini dapat mengejar capaian Pelabuhan Singapura.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjawab mengenai desas desus keberadaan Pelabuhan Patimban yang dapat mencaplok pasar kawasan industri yang sudah dipegang oleh Pelabuhan Tanjung Priok. Menurutnya, kedua pelabuhan ini saling melengkapi.

"Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Patimban itu komplementer, saling melengkapi, industri otomotif dari Karawang sampai ke Tanjung Priok butuh waktu 4 jam, sementara ke Patimban kalau tol sudah siap, bisa kurang dari 1 jam," jelasnya, Senin (16/11/2020).

Di sisi lain, sejumlah wilayah seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang pun tengah dikembangkan oleh Pemerintah dan nantinya kawasan itu menjadi pasar bagi Pelabuhan Patimban. Belum lagi sejumlah industri yang akan dikembangkan di sepanjang tol Cipali, di Subang, Majalengka, Sumedang hingga Cirebon.

Menhub melihat pada hari-hari tertentu akses menuju Pelabuhan Tanjung Priok mengantri, hal ini menyebabkan biaya logistik menjadi tidak efisien. Pembagian wilayah dapat menjadi pembeda kedua pelabuhan tersebut, wilayah Bekasi, Bogor, Tangerang hingga Banten bisa mengakses Pelabuhan Tanjung Priok.

Biaya logistik, terangnya, dapat lebih murah dan jauh lebih kompetitif, bagi industri di kawasan Timur Indonesia untuk beraktivitas melalui Pelabuhan Patimban. Adapun aktivitas dari wilayah Barat Indonesia dikumpulkan di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Dengan demikian, ini saling melengkapi, dua pelabuhan total berkapasitas 14 juta TEUs, sementara Pelabuhan Singapura 32 juta TEUs. Kedua pelabuhan bisa saling melengkapi," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia menegaskan salah satu alasan pembangunan Pelabuhan Patimban secara bertahap yakni target 2021, 2023 dan 2027 karena mengikuti perkembangan permintaan dari peningkatan industri di sekitar kawasan tersebut.

"Kawasan industri Surya Cipta dikerjakan, jalan tol dibangun 2 tahun, kapasitas Patimban nanti dengan 3,7 juta TEUs, jalan tol sudah jalan," katanya.

Adapun akses sementara sebelum jalur tol selesai, Kemenhub sudah bersepakat dengan Kementerian PUPR membangun jalur menuju Patimban melalui pintu tol Dawuan dan arah pulangnya melalui jalur Pantura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

pelabuhan tanjung priok Kemenhub pelabuhan patimban
Editor : Rio Sandy Pradana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top