Bisnis.com, JAKARTA - Konsumsi pemerintah menjadi faktor pengungkit terbesar dalam pertumbuhan ekonomi di tengah konsumsi rumah tangga yang mengalami pukulan berat akibat pandemi Covid-19.
Hal ini tercermin dari konsumsi pemerintah yang tercatat tumbuh positif pada kuartal III/2020, sebesar 9,76 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan APBD hingga akhir September 2020 telah dibelanjakan sebesar Rp575,45 triliun, dari total APBD tahun ini sebesar Rp1080,71 triliun.
Artinya, masih ada sisa APBD sekitar Rp505 triliun yang dapat dibelanjakan di kuartal IV/2020 ini.
"Kalau pusat, kita masih ada Rp770 triliun lebih, kalau kombinasi keduanya sebenarnya APBN dan APBD kuartal IV masih bisa mencapai lebih dari Rp1.200 triliun," katanya dalam rapat kerja bersama dengan DPR RI Komisi XI, Kamis (12/11/2020).
Sri Mulyani mengatakan, masih besarnya anggaran ini diharapkan dapat menjaga momentum pemulihan ekonomi di kuartal IV, melanjutkan perbaikan ekonomi yang telah terjadi di kuartal III/2020.
Baca Juga
Namun demikian, imbuhnya, kontribusi dari belanja negara tersebut sangat bergantung pada percepatan penyerapan seluruh kementerian dan lembaga (K/L) dan pemerintah daerah.