Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur BI Prediksi 5 Tahun Lagi Ekonomi Bisa 6 Persen

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan bahwa saat ini pihaknya tetap optimistis bahwa tren ekonomi Indonesia saat ini ada di dalam tren yang cukup baik.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (18/8/2020), Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (18/8/2020), Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Laju produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III/2020 minus 3,49 persen secara tahunan, tumbuh sebesar 5 persen secara kuartalan. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan bahwa saat ini pihaknya tetap optimistis bahwa tren ekonomi Indonesia saat ini ada di dalam tren yang cukup baik.

“Kenapa optimistis, bagaimanapun ekonomi kita membaik pada kuartal III/2020 dan kuartal IV/2020 akan positif. Tahun depan 5 persen. Lima tahun ke depan mengarah ke 6 persen,” katanya melalui diskusi virtual, Rabu (11/11/2020).

Perry menjelaskan bahwa Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Kementerian Keuangan terus berkoordinasi mendukung perekonomian Indonesia. Sementara itu, lembaganya juga telah mengeluarkan kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendorong perekonomian nasional.

“Kita sudah turunkan suku bunga, kita juga stabilkan nilai tukar, koordinasi juga dengan Menteri Keuangan untuk pembiayaan fiskal, serta pendalaman pasar keuangan dan digital,” jelasnya.

Sementara itu, dari struktur penopang pertumbuhan kuartal III, hanya konsumsi pemerintah yang berada di jalur positif, yaitu 9,76 persen secara tahunan. Adapun, konsumsi rumah tangga minus 4,04 persen, investasi 6,48 persen, ekspor minus 10,82 persen, impor minus 21,86 persen, dan konsumsi lembaga nonprofit rumah tangga (LPNRT) minus 2,21 persen.

Dari seluruh kelompok tersebut, konsumsi rumah tangga dan investasi berkontribusi 88,43 PDB. Jatuhnya dua faksi tersebut menjadi faktor utama ekonomi Indonesia lesu. Dilihat dari sumber pertumbuhan yaitu minus 3,49 persen, konsumsi rumah tangga menyumbang minus 2,17 persen dan investasi minus 2,11 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper