Bisnis.com, JAKARTA - Laju produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III/2020 minus 3,49 persen secara tahunan, tumbuh sebesar 5 persen secara kuartalan. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan bahwa saat ini pihaknya tetap optimistis bahwa tren ekonomi Indonesia saat ini ada di dalam tren yang cukup baik.
“Kenapa optimistis, bagaimanapun ekonomi kita membaik pada kuartal III/2020 dan kuartal IV/2020 akan positif. Tahun depan 5 persen. Lima tahun ke depan mengarah ke 6 persen,” katanya melalui diskusi virtual, Rabu (11/11/2020).
Perry menjelaskan bahwa Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Kementerian Keuangan terus berkoordinasi mendukung perekonomian Indonesia. Sementara itu, lembaganya juga telah mengeluarkan kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendorong perekonomian nasional.
Baca Juga
“Kita sudah turunkan suku bunga, kita juga stabilkan nilai tukar, koordinasi juga dengan Menteri Keuangan untuk pembiayaan fiskal, serta pendalaman pasar keuangan dan digital,” jelasnya.
Sementara itu, dari struktur penopang pertumbuhan kuartal III, hanya konsumsi pemerintah yang berada di jalur positif, yaitu 9,76 persen secara tahunan. Adapun, konsumsi rumah tangga minus 4,04 persen, investasi 6,48 persen, ekspor minus 10,82 persen, impor minus 21,86 persen, dan konsumsi lembaga nonprofit rumah tangga (LPNRT) minus 2,21 persen.
Dari seluruh kelompok tersebut, konsumsi rumah tangga dan investasi berkontribusi 88,43 PDB. Jatuhnya dua faksi tersebut menjadi faktor utama ekonomi Indonesia lesu. Dilihat dari sumber pertumbuhan yaitu minus 3,49 persen, konsumsi rumah tangga menyumbang minus 2,17 persen dan investasi minus 2,11 persen.