Bisnis.com, SEMARANG – Universitas Diponegoro memperkenalkan rumah dengan harga hanya Rp110 juta per unit dengan tujuan membantu masyarakat dengan penghasilan kurang dari Rp6 juta perbulan.
Inisiator sekaligus pakar perumahan dari Universitas Diponegoro Asnawi Manaf mengemukakanrumah itu tipe 36 dan uang mukanya dapat dicicil dengan angsuran Rp20.000 per hari.
Dia mengemukakan dalam upaya ini, Inclusive Housing and Urban Development Research Center (IHUDRC) Pusat Riset Teknologi Fakultas Teknik Undip bekerja sama dengan Kementerian PUPR dan Kementerian ATR/BPN serta Bank Jateng.
“Kami mencoba menawarkan gagasan inovatif dan menginisiasi pelaksanaannya berupa proyek percontohan di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah,” ujarnya di Semarang, Jawa Tengah, pada Rabu (28/10/2020).
Namun, kata Asnawi yang juga anggota Majelis Wali Amanat Undip, Griya Perdana Ungaran yang merupakan perumahan berbasis komunitas dengan dukungan program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) swadaya ini jumlah unitnya terbatas hanya untuk 200 kepala keluarga (KK).
Dia menambahkan rumah merupakan kebutuhan dasar bagi suatu keluarga, bahkan setiap keluarga tentu mendambakan hunian yang aman, nyaman, dan sehat.
Akan tetapi, faktanya masih banyak keluarga Indonesia yang belum mampu memiliki rumah sesuai dengan dambaannya, karena terkendala harga rumah yang terus melambung, apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang berdampak pada tingkat penghasilan mereka.
Menurut Asnawi, harga rumah ini lebih murah jika dibandingkan dengan harga rumah subsidi yang diprogramkan oleh pemerintah yang tahun ini mencapai Rp150 juta. "Hal ini terasa cukup berat bagi keluarga dengan penghasilan Rp6 juta ke bawah," tuturnya.
Dia memberi gambaran rumah subsidi yang dikenal saat ini dengan uang muka Rp7,5 juta. Mereka harus membayar cicilan hingga Rp1,1 juta per bulan. Belum lagi, bagi mereka yang masih mencicil kendaraan dan kebutuhan lainnya.
"Cicilan sebesar itu masih dirasakan cukup berat, apalagi pada masa pandemi saat ini, hampir semua perbankan cukup enggan untuk memenuhi permohonan KPR dari keluarga dengan tingkat penghasilan tersebut," tuturnya.
Melalui skema pembangunan perumahan berbasis komunitas dengan dukungan program BP2BT Swadaya dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), lanjutnya, rumah tipe 36 di lokasi yang sangat strategi ini cukup diangsur kurang lebih Rp20.000 per hari selama 15 tahun.